Menu

Mode Gelap

Kesehatan · 2 Nov 2025 02:43 WIB

Bau Badan Lansia: Fakta, Penyebab, dan Cara Ampuh Mengatasinya!


 Bau Badan Lansia: Fakta, Penyebab, dan Cara Ampuh Mengatasinya! Perbesar

JAKARTA – Bau badan adalah masalah umum yang bisa dialami oleh siapa saja, tanpa memandang usia. Namun, tahukah Anda bahwa bau badan ternyata bisa berubah seiring bertambahnya umur? Sebuah studi menunjukkan bahwa lansia memiliki aroma tubuh yang khas, yang berbeda dengan aroma tubuh orang dewasa muda. Mengapa hal ini bisa terjadi? Apa saja faktor yang memengaruhi perubahan bau badan pada lansia? Dan bagaimana cara mengatasi atau mengurangi aroma tubuh yang khas ini? Mari kita simak penjelasannya dalam ulasan berikut ini.

Memahami Penyebab Bau Badan: Lebih dari Sekadar Keringat

Sebelum membahas lebih jauh mengenai perubahan bau badan seiring bertambahnya usia, penting untuk memahami terlebih dahulu apa yang menyebabkan bau badan itu sendiri. Secara umum, bau badan disebabkan oleh keringat yang berlebihan pada tubuh. Keringat ini diproduksi oleh kelenjar keringat yang berada di permukaan kulit dan berfungsi untuk mengatur suhu tubuh.

Kelenjar keringat terdiri dari dua jenis, yaitu kelenjar ekrin dan apokrin. Kelenjar ekrin berada di hampir seluruh area tubuh dan memproduksi keringat yang terdiri dari air dan garam serta tidak berbau. Sementara itu, kelenjar apokrin hanya berada di bagian kulit yang umumnya ditumbuhi rambut, seperti ketiak dan organ vital atau selangkangan. Kelenjar ini memproduksi keringat yang terdiri dari lemak.

Dari kedua kelenjar tersebut, keringat dari kelenjar apokrin sering menjadi penyebab utama bau badan. Hal ini karena keringat dari apokrin dapat bereaksi dengan bakteri pada kulit, sehingga menghasilkan bau.

Sementara keringat dari ekrin justru cenderung membersihkan bakteri dan keringat dari apokrin. Itulah sebabnya, ketiak dan selangkangan Anda sering mengeluarkan bau tidak sedap.

Selain keringat, faktor lain seperti pilihan makanan, aktivitas tubuh, kondisi medis, dan penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat memengaruhi bau badan. Kurangnya kebersihan tubuh juga menjadi penyebab umum bau badan, karena bakteri memiliki kesempatan untuk berkembang biak dan bereaksi dengan keringat.

Mitos atau Fakta: Benarkah Bau Badan Berubah Saat Tua?

Pernahkah Anda memerhatikan perbedaan aroma tubuh bayi dengan orang dewasa? Bau tubuh bayi dan anak-anak cenderung lebih segar dan tidak sekuat bau tubuh orang dewasa. Lantas, apakah ini berarti bau badan tiba-tiba berubah seiring dengan menuanya usia Anda?

Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Plos One mencoba menjawab pertanyaan ini. Studi ini melibatkan beberapa pria dan wanita yang dibagi menjadi tiga kelompok usia, yaitu 20 hingga 30 tahun, 45 hingga 55 tahun, dan 75 hingga 95 tahun. Mereka diminta untuk tidur mengenakan baju khusus yang dilengkapi bantalan ketiak selama 5 hari berturut-turut dengan menghindari makanan yang dapat menyebabkan bau badan.

Hasilnya menunjukkan bahwa lansia memang memiliki aroma yang sangat berbeda. Bau badan orang dewasa muda cenderung berbeda-beda pada setiap orang dan lebih kuat dibandingkan orang yang lebih tua, terutama pada pria. Sementara bau badan lansia cenderung sama pada setiap orang dan memiliki bau yang lebih ringan dan netral. Bau badan lansia pria dan wanita pun umumnya sama.

Mengapa Aroma Tubuh Lansia Berbeda? Misteri di Balik Senyawa Nonenal

Para periset percaya bahwa perubahan aroma tubuh pada lansia terjadi karena adanya perubahan senyawa kimia pada tubuh seiring dengan pertambahan usia. Senyawa kimia tersebut dikenal dengan nama nonenal-2 yang terbentuk akibat proses pemecahan lemak tak jenuh omega 7.

Perubahan pada senyawa nonenal-2 menghasilkan nonenal yang bisa mulai terjadi sekitar usia 40 tahun. Umumnya, perubahan ini terjadi akibat ketidakseimbangan hormon selama proses penuaan.

Adapun ketidakseimbangan hormon tersebut sering kali menyebabkan produksi asam lemak yang berlebih di kulit. Ketika asam lemak ini dioksidasi, senyawa kimia nonenal diproduksi dan mengeluarkan bau pada orang tua yang khas.

Meski demikian, penyebab pastinya perubahan tersebut tidak begitu diketahui. Selain ketidakseimbangan hormon terkait usia, perubahan metabolisme mungkin menjadi penyebab bau badan berubah saat usia bertambah. Bukan cuma itu, penyakit kronis tertentu yang lansia alami pun mungkin saja menjadi penyebabnya. Pasalnya, penyakit tertentu, seperti diabetes atau uremia, sering kali menimbulkan bau badan yang khas akibat fungsi kulit yang mulai menurun.

Baca Juga:
5 Aplikasi Terbaik 2025 Pantau Kalori & Progress Harianmu!

Di sisi lain, kebersihan badan yang buruk juga bisa memperparah bau badan Anda. Pada orang yang sudah bertambah usia, kebersihan yang buruk sering terjadi akibat penyakit tertentu yang mungkin menimbulkan cacat fisik.

Bisakah Mengurangi Aroma Tubuh Khas Lansia? Tips dan Trik untuk Tetap Segar

Menurut situs Franklin Park, sulit untuk menghilangkan bau badan yang sudah berubah ini. Pasalnya, asam lemak yang membantu terbentuknya bau tidak larut dalam air, sehingga tidak akan hilang meski Anda mandi. Justru, bau ini dapat dengan mudah berpindah ke pakaian dan tempat tidur saat menempel ke kulit Anda.

Meski begitu, ada beberapa cara yang mungkin bisa Anda lakukan untuk mengurangi bau badan yang berubah saat usia bertambah tersebut:

– Menerapkan gaya hidup sehat: Konsumsi makanan bergizi seimbang, tidur yang cukup, dan kelola stres dengan baik.

– Olahraga teratur: Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan metabolisme dan menjaga kesehatan kulit.

– Berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol: Kedua kebiasaan buruk ini dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk aroma tubuh.

– Perbanyak minum air putih: Air membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh dan menjaga kulit tetap terhidrasi.

– Menerapkan pola makan clean eating: Hindari makanan olahan, makanan berlemak tinggi, dan makanan dengan banyak gula. Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

– Menjaga kebersihan diri: Mandi secara teratur, gunakan sabun antibakteri, dan keringkan tubuh dengan baik setelah mandi.

– Gunakan pakaian yang menyerap keringat: Pilih pakaian yang terbuat dari bahan alami seperti katun atau linen.

– Gunakan deodorant atau antiperspirant: Produk ini dapat membantu mengurangi produksi keringat dan menutupi bau badan.

– Konsultasikan dengan dokter: Jika bau badan sangat mengganggu atau disertai dengan gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Menerima Perubahan dan Menjaga Kesehatan

Bau badan umumnya disebabkan oleh keringat dari kelenjar apokrin yang bereaksi dengan bakteri di kulit, terutama di area seperti ketiak dan selangkangan. Seiring bertambahnya usia, bau badan bisa berubah akibat perubahan senyawa kimia dalam tubuh, seperti peningkatan nonenal akibat pemecahan lemak omega 7. Faktor lain seperti ketidakseimbangan hormon, penurunan metabolisme, dan penyakit kronis juga turut memengaruhi aroma tubuh lansia.

Baca Juga:
Sumatera Utara Jadi Primadona Wisata: Jutaan Turis Terpesona Keindahan Alam dan Budaya!

Meski sulit dihilangkan, bau badan karena penuaan dapat dikurangi dengan gaya hidup sehat, pola makan bersih, olahraga rutin, dan menjaga kebersihan tubuh. Perubahan aroma tubuh adalah bagian alami dari proses penuaan. Dengan memahami penyebab dan cara mengatasinya, kita dapat tetap menjaga kesehatan dan kepercayaan diri seiring bertambahnya usia.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Rahasia Bugar Jeremy Thomas (55): Olahraga Santai, Awet Muda!

12 November 2025 - 10:14 WIB

Terobosan Medis! Menhan Resmikan Immunotherapy Nusantara di RSPPN Soedirman

12 November 2025 - 09:32 WIB

Lemon vs Jeruk Nipis: Rahasia Si Kembar Asam yang Beda Manfaat

12 November 2025 - 07:32 WIB

Melawan Alzheimer: Dari Terapi Personal Hingga Pencegahan Dini

12 November 2025 - 07:14 WIB

Kemenkes Pilih Banten Jadi Percontohan TBC: Angka Penemuan Tertinggi, Keluarga Pasien Terlayani!

11 November 2025 - 21:21 WIB

Masyarakat Baduy Segera Dapat Makanan Bergizi Gratis? Ini Rencana Pemerintah!

11 November 2025 - 20:55 WIB

Trending di Kesehatan