Salah satu kunci sukses beternak domba adalah memastikan pakan selalu tersedia. Ketika musim kemarau datang, kebanyakan peternak mulai khawatir karena persediaan rumput biasanya mengering. Nah, salah satu solusi praktis yang banyak dipakai peternak untuk mengatasi kurang pakan di musim kemarau adalah dengan pakan fermentasi.
Pakan fermentasi adalah pakan yang diolah dengan bantuan mikroba baik seperti Lactobacillus menggunakan bahan aktivator seperti EM4. Proses ini membuat pakan menjadi lebih mudah dicerna, aromanya harum, dan meningkatkan nafsu makan domba. Pakan fermentasi membantu menjaga ketersediaan hijauan, meningkatkan kandungan gizi, dan membuat pakan lebih awet. Yuk, kita bahas cara membuatnya!
Sebelumnya, mari kita bahas terlebih dahulu manfaat atau keuntungan pakan fermentasi untuk ternak domba kita:
- Meningkatkan Nutrisi: Kandungan protein dan energi pakan lebih mudah diserap.
- Memperpanjang Masa Simpan: Bisa disimpan hingga berbulan-bulan tanpa busuk.
- Mengurangi Bau Kotoran: Karena pakan lebih mudah dicerna, kotoran jadi tidak terlalu bau.
- Meningkatkan Bobot Domba: Cocok untuk penggemukan karena pakan lebih efisien.
- Menghemat Pakan: Limbah pertanian seperti jerami padi bisa dimanfaatkan.
Bahan-Bahan yang Dibutuhkan
Untuk membuat pakan fermentasi, kamu memerlukan:
- Hijauan atau Jerami: Bisa rumput gajah, odot, daun jagung, atau jerami padi.
- Konsentrat Tambahan: Dedak padi, jagung giling, bungkil kelapa (opsional).
- Molases/Gula Merah: Sumber energi untuk bakteri (sekitar 3–5%).
- Air Bersih: Untuk melarutkan molases.
- EM4 Peternakan: Aktivator fermentasi (bisa dibeli di toko pertanian).
- Drum atau Plastik Silase: Wadah kedap udara.
Dalam membuat silase atau fermentasi pakan yang baik untuk domba, beberapa bahan hijauan yang direkomendasikan meliputi rumput gajah, yang kaya serat dan protein serta mudah dicerna oleh domba. Selain itu, jerami padi, jagung, atau gandum juga dapat digunakan sebagai bahan dasar silase meskipun rendah nutrisi.
Daun kacang tanah juga merupakan pilihan yang baik karena mengandung protein tinggi dan mendukung proses fermentasi. Selain itu, kacang-kacangan seperti kacang hijau atau kedelai dapat meningkatkan kandungan protein dalam pakan. Sorghum, dengan kandungan gula yang tinggi, sangat baik untuk proses fermentasi.
Berikut adalah tabel perbandingan kandungan nutrisi dan serat dari bahan-bahan hijauan yang bagus untuk membuat silase atau fermentasi pakan untuk domba:
Bahan Hijauan | Protein (%) | Serat Kasar (%) | Lemak (%) | Karbohidrat (%) | Energi Metabolisme (MJ/kg) |
---|---|---|---|---|---|
Rumput Gajah | 12-18 | 30-35 | 2-3 | 40-50 | 8-10 |
Jerami (Padi/Jagung) | 3-5 | 35-45 | 1-2 | 40-50 | 6-8 |
Daun Kacang Tanah | 20-25 | 25-30 | 2-4 | 30-40 | 10-12 |
Kacang Hijau | 20-25 | 20-25 | 1-3 | 50-60 | 10-12 |
Sorghum | 8-12 | 20-25 | 2-4 | 60-70 | 9-11 |
Daun Singkong | 25-30 | 20-25 | 1-3 | 30-40 | 10-12 |
Daun Mangga | 15-20 | 25-30 | 1-2 | 40-50 | 9-11 |
Rumput Legum (Clover) | 15-20 | 25-30 | 2-4 | 40-50 | 9-11 |
Sisa Sayuran | Bervariasi | Bervariasi | Bervariasi | Bervariasi | Bervariasi |
Catatan: Nilai dalam tabel dapat bervariasi tergantung pada kondisi pertumbuhan, pengolahan, dan jenis spesifik dari masing-masing bahan. Pastikan untuk melakukan analisis laboratorium jika perlu untuk mendapatkan data yang lebih akurat.
Langkah-Langkah Membuat Pakan Fermentasi
- Potong atau cacah hijauan menjadi ukuran 3–5 cm agar mudah dimakan domba.
- Jika menggunakan jerami padi, pastikan tidak terlalu basah.
- Campurkan 1 liter air + 100 ml EM4 + 100 ml molases/gula merah cair.
- Aduk hingga rata.
- Masukkan hijauan ke dalam wadah (drum/plastik silase) sedikit demi sedikit.
- Setiap lapisan disiram larutan fermentasi, lalu dipadatkan.
- Lakukan hingga wadah penuh.
- Tutup rapat wadah agar tidak ada udara masuk (proses ini disebut silase).
- Simpan di tempat teduh, jangan terkena hujan.
- Biarkan selama 7–21 hari. Semakin lama, kualitas fermentasi semakin baik.
Ciri-Ciri Pakan Fermentasi yang Baik
- Bau harum seperti tape
- Warna tetap hijau atau cokelat segar
- Tidak berjamur atau busuk
- Tekstur lembut dan tidak terlalu basah
Jika baunya busuk atau berlendir, berarti proses fermentasi gagal dan pakan tidak boleh diberikan ke domba.
Cara Memberikan Pakan Fermentasi ke Domba
Untuk membantu domba beradaptasi dengan pakan baru, lakukan langkah-langkah berikut secara bertahap:
- Pengenalan Bertahap: Mulailah dengan memperkenalkan pakan baru secara perlahan. Campurkan pakan baru dengan pakan hijauan segar yang biasa mereka konsumsi. Ini akan membantu domba mengenali dan terbiasa dengan rasa serta tekstur pakan baru.
- Takaran Ideal: Berikan takaran pakan baru sekitar 3–5% dari bobot tubuh domba per hari. Misalnya, untuk domba dengan bobot 50 kg, takaran pakan baru yang diberikan adalah sekitar 1,5–2,5 kg per hari.
- Monitoring: Amati reaksi domba terhadap pakan baru. Jika mereka menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan atau masalah pencernaan, kurangi jumlah pakan baru dan perlambat proses pengenalan.
- Penyesuaian: Secara bertahap, tingkatkan proporsi pakan baru dalam campuran seiring waktu, sambil terus mencampurkannya dengan pakan hijauan segar untuk menjaga keseimbangan nutrisi.
Dengan pendekatan bertahap ini, domba akan lebih mudah beradaptasi dan mengurangi risiko gangguan pencernaan.
Tabel Formula Pakan Fermentasi untuk Domba
Berikut contoh formulasi pakan fermentasi sederhana yang bisa kamu gunakan:
Bahan | Penggemukan (Fattening) | Pemeliharaan (Maintenance) |
---|---|---|
Rumput gajah / odot | 60% | 75% |
Jerami padi kering | 10% | 10% |
Dedak padi halus | 15% | 5% |
Jagung giling | 10% | 5% |
Bungkil kelapa / kedelai | 3% | 2% |
Molases / gula merah | 1% | 1% |
EM4 + Air (larutan) | Secukupnya hingga lembab | Secukupnya hingga lembab |
Keterangan:
- Penggemukan: Tujuannya meningkatkan bobot tubuh dengan cepat, jadi komposisi konsentrat (dedak, jagung, bungkil) lebih tinggi.
- Pemeliharaan: Pakan cukup untuk mempertahankan bobot tubuh, jadi hijauan lebih dominan.
Untuk memastikan pakan fermentasi yang baik dan efektif bagi domba, berikut adalah beberapa langkah yang perlu diperhatikan:
- Gunakan Bahan Lokal: Jika jagung sulit didapat atau harganya mahal, Anda bisa menggantinya dengan bahan lokal seperti ampas tahu atau ubi kayu kering. Ini akan membantu mengurangi biaya pakan sekaligus memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekitar.
- Perhatikan Kelembaban: Kelembaban pakan fermentasi sangat penting. Pastikan pakan memiliki kelembaban ideal sekitar 50–60%. Pakan yang terlalu basah dapat menyebabkan pembusukan, sedangkan yang terlalu kering tidak akan fermentasi dengan baik.
- Perbaiki Bertahap: Jika domba belum terbiasa dengan pakan fermentasi, perkenalkan pakan tersebut sedikit demi sedikit. Ini akan membantu domba beradaptasi tanpa mengalami gangguan pencernaan.
- Simpan dengan Rapat: Pastikan wadah penyimpanan pakan tertutup rapat untuk menjaga kualitas pakan. Penyimpanan yang baik akan mencegah kontaminasi dan menjaga kesegaran pakan fermentasi.
Keuntungan Menggunakan Pakan Fermentasi
- Hemat Biaya: Mengurangi ketergantungan pada hijauan segar harian.
- Praktis: Bisa disiapkan sekaligus dalam jumlah besar dan disimpan untuk stok.
- Kualitas Stabil: Kandungan nutrisi konsisten, cocok untuk target bobot panen.
- Produktivitas Naik: Domba cepat gemuk, siklus penggemukan lebih singkat.
Membuat pakan fermentasi bukan hanya solusi menghadapi musim kemarau, tapi juga strategi untuk meningkatkan produktivitas dan keuntungan usaha ternak domba. Dengan formulasi yang tepat, pakan fermentasi mampu menjaga kesehatan domba, mempercepat pertumbuhan, dan membuat manajemen pakan lebih efisien.
Jika kamu baru mulai, cobalah dengan skala kecil dulu untuk melihat respon domba. Setelah cocok, baru tingkatkan jumlah produksi agar kebutuhan pakan selalu aman.