JAKARTA – Menjelang akhir tahun 2025, masyarakat Indonesia mulai menantikan kepastian mengenai jadwal hari libur nasional dan cuti bersama untuk tahun 2026. Terutama, perhatian tertuju pada penetapan hari raya Idul Fitri atau Lebaran, momen yang sangat dinantikan oleh umat Muslim di seluruh penjuru tanah air. Pemerintah, melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, telah menetapkan sejumlah hari libur nasional dan cuti bersama untuk tahun 2026, termasuk yang berkaitan dengan perayaan Lebaran.
SKB 3 Menteri ini merupakan hasil kolaborasi antara Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Keputusan ini tertuang dalam Nomor 1497/2025, Nomor 2/2025, dan Nomor 5/2025 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026. Dengan adanya SKB ini, masyarakat dapat merencanakan kegiatan liburan dan mudik dengan lebih baik.
Menurut perhitungan astronomis yang tercantum dalam berbagai kalender Hijriah, termasuk Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang digunakan oleh Muhammadiyah, awal puasa Ramadan 1447 H diperkirakan akan jatuh pada bulan Februari 2026. Sementara itu, hari raya Idul Fitri atau Lebaran diperkirakan akan jatuh pada bulan Maret 2026.
Muhammadiyah, melalui KHGT, menetapkan bahwa awal puasa 2026 akan dimulai pada hari Rabu, 18 Februari 2026, dan Lebaran akan jatuh pada hari Jumat, 20 Maret 2026. Prediksi ini sejalan dengan perkiraan dari Presiden Masyarakat Astronomi Emirates, Ibrahim al-Jarwan. Al-Jarwan memperkirakan bahwa 19 Februari akan menjadi hari pertama Ramadan, dan 20 Maret akan menandai hari pertama Syawal dan Idul Fitri.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa pemerintah Indonesia belum secara resmi menetapkan awal puasa dan Lebaran 2026. Keputusan resmi baru akan diumumkan setelah pemerintah menggelar sidang isbat, yang melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk ahli astronomi dan perwakilan organisasi Islam.
Sidang isbat ini bertujuan untuk menentukan secara pasti kapan awal puasa dan Lebaran akan dirayakan di Indonesia.
Namun, meskipun tanggal pasti Lebaran 2026 belum ditetapkan, pemerintah telah menetapkan jadwal libur dan cuti bersama untuk perayaan tersebut. Berdasarkan SKB 3 Menteri, total ada lima hari libur dan cuti bersama yang telah ditetapkan untuk Lebaran 2026. Rinciannya adalah sebagai berikut:
– Jumat, 20 Maret 2026: Cuti bersama Lebaran 2026
– Sabtu, 21 Maret 2026: Libur nasional Lebaran 2026
– Minggu, 22 Maret 2026: Libur nasional Lebaran 2026
– Senin, 23 Maret 2026: Cuti bersama Lebaran 2026
– Selasa, 24 Maret 2026: Cuti bersama Lebaran 2026
Dengan adanya lima hari libur dan cuti bersama ini, masyarakat memiliki kesempatan yang cukup panjang untuk merayakan Lebaran bersama keluarga dan kerabat, baik di kampung halaman maupun di tempat tinggal masing-masing.
Selain jadwal libur dan cuti bersama untuk Lebaran, pemerintah juga telah menetapkan jadwal libur dan cuti bersama untuk hari raya Idul Adha 1447 H. Untuk Idul Adha, pemerintah menetapkan satu hari libur pada Rabu, 27 Mei 2026, dan cuti bersama pada Kamis, 28 Mei 2026.
Secara keseluruhan, jadwal libur nasional dan cuti bersama tahun 2026 telah ditetapkan oleh pemerintah melalui SKB 3 Menteri. Jadwal ini mencakup berbagai hari raya keagamaan dan hari penting nasional. Berikut adalah daftar lengkap jadwal libur dan cuti bersama tahun 2026:
– Kamis, 1 Januari 2026: Libur Tahun Baru 2026 Masehi
– Jumat, 16 Januari 2026: Libur Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
– Senin, 16 Februari 2026: Cuti bersama Tahun Baru Imlek 2577 Kongzili
– Selasa, 17 Februari 2026: Libur Tahun Baru Imlek 2577 Kongzili
– Rabu, 18 Maret 2026: Cuti bersama Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1948)
– Kamis, 19 Maret 2026: Libur Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1948)
– Jumat, 20 Maret 2026: Cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1447 H
– Sabtu, 21 Maret 2026: Libur Hari Raya Idul Fitri 1477 Hijriah
– Minggu, 22 Maret 2026: Libur Hari Raya Idul Fitri 1477 Hijriah
– Senin, 23 Maret 2026: Cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1447 H
– Selasa, 24 Maret 2026: Cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1447 H
– Jumat, 3 April 2026: Libur Wafat Yesus Kristus
– Minggu, 5 April 2026: Libur Hari Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah)
Baca Juga:
Liburan Anti Mainstream! Inilah 10 Pulau Terbaik Dunia yang Bikin Feed Instagram-mu Banjir Like!
– Jumat, 1 Mei 2026: Libur Hari Buruh Internasional
– Kamis, 14 Mei 2026: Libur Kenaikan Yesus Kristus
– Jumat, 15 Mei 2026: Cuti bersama Kenaikan Yesus Kristus
– Rabu, 27 Mei 2026: Libur Hari Raya Idul Adha 1447 Hijriah
– Kamis, 28 Mei 2026: Cuti bersama Hari Raya Idul Adha 1447 H
– Minggu, 31 Mei 2026: Libur Hari Raya Waisak 2570 Buddhist Era (BE)
– Senin, 1 Juni 2026: Libur Hari Lahir Pancasila
– Selasa, 16 Juni 2026: Libur 1 Muharam Tahun Baru Islam 1448 Hijriah
– Senin, 17 Agustus 2026: Libur Proklamasi Kemerdekaan
– Selasa, 25 Agustus 2026: Libur Maulid Nabi Muhammad SAW
– Kamis, 24 Desember 2026: Cuti bersama Kelahiran Yesus Kristus
– Jumat, 25 Desember 2026: Libur Kelahiran Yesus Kristus (Natal)
Dengan adanya daftar lengkap ini, masyarakat dapat merencanakan
kegiatan sepanjang tahun 2026 dengan lebih baik, termasuk merencanakan liburan, perjalanan, atau acara keluarga lainnya. Pemerintah berharap, dengan adanya kepastian mengenai jadwal libur nasional dan cuti bersama ini, masyarakat dapat lebih produktif dan menikmati hidup dengan seimbang.
Penetapan jadwal libur nasional dan cuti bersama ini juga memiliki dampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan adanya hari libur yang panjang, masyarakat cenderung akan lebih banyak melakukan perjalanan wisata dan menghabiskan waktu di berbagai destinasi wisata di Indonesia.
Hal ini tentu akan memberikan dampak positif bagi pendapatan daerah dan perekonomian lokal.
Selain itu, penetapan jadwal libur nasional dan cuti bersama ini juga memberikan kesempatan bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk mengembangkan produk dan layanan yang menarik bagi wisatawan.
Para pelaku ekonomi kreatif dapat menciptakan berbagai produk dan layanan yang berkaitan dengan hari raya atau hari penting nasional, seperti souvenir, makanan khas, atau acara hiburan.
Pemerintah juga terus berupaya untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan fasilitas pariwisata di berbagai daerah di Indonesia. Dengan infrastruktur dan fasilitas pariwisata yang berkualitas, diharapkan wisatawan akan merasa nyaman dan betah untuk berlama-lama di Indonesia.
Hal ini tentu akan memberikan dampak positif bagi pendapatan negara dari sektor pariwisata.
Selain itu, pemerintah juga terus berupaya untuk mempromosikan pariwisata Indonesia di pasar internasional. Pemerintah melakukan berbagai kegiatan promosi, seperti mengikuti pameran pariwisata internasional, mengadakan festival budaya, dan mempromosikan destinasi wisata Indonesia melalui media sosial dan platform digital lainnya.
Dengan promosi yang efektif, diharapkan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia akan semakin meningkat. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif bagi pendapatan negara dan perekonomian lokal.
Namun, perlu diingat bahwa keberhasilan sektor pariwisata juga sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Masyarakat harus menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan, serta memberikan pelayanan yang ramah dan profesional kepada wisatawan.
Dengan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan sektor pariwisata Indonesia akan semakin maju dan berkembang.
Pemerintah juga terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Pemerintah melakukan berbagai kegiatan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan, serta memberikan sanksi tegas kepada para pelaku perusakan lingkungan.
Dengan lingkungan yang bersih dan lestari, diharapkan wisatawan akan semakin tertarik untuk datang ke Indonesia. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif bagi pendapatan negara dan perekonomian lokal.
Selain itu, pemerintah juga terus berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata. Pemerintah melakukan berbagai kegiatan pelatihan dan sertifikasi bagi para pelaku pariwisata, seperti pemandu wisata, staf hotel, dan staf restoran.
Dengan sumber daya manusia yang berkualitas, diharapkan wisatawan akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif bagi citra pariwisata Indonesia di mata dunia.
Baca Juga:
AMDK: Panduan Lengkap Pilih Air Minum Kemasan yang Sehat dan Aman
Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan sektor pariwisata Indonesia akan semakin maju dan berkembang, serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian negara dan kesejahteraan masyarakat.



