Kedewasaan seringkali diidentikkan dengan usia. Namun, kenyataannya, ada banyak orang yang telah berusia matang namun belum menunjukkan tanda-tanda kedewasaan emosional. Kedewasaan emosional adalah kemampuan untuk memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi secara sehat dan konstruktif.
Orang yang dewasa secara emosional mampu menjalin hubungan yang sehat, bertanggung jawab atas tindakan mereka, dan menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik. Lantas, apa saja ciri-ciri orang yang belum dewasa secara emosional? Mari kita simak uraian berikut ini.
1. Lari dari Tanggung Jawab: Sulit Mengakui Kesalahan
Mengakui kesalahan bukanlah hal yang mudah, tetapi justru inilah kemampuan penting yang harus dimiliki oleh orang dewasa. Mengakui kesalahan adalah bentuk tanggung jawab atas tindakan yang telah dilakukan dan menunjukkan bahwa Anda tidak menyalahkan orang lain atas kesalahan yang Anda perbuat. Orang yang belum dewasa secara emosional cenderung menghindari tanggung jawab dan mencari alasan untuk membenarkan tindakan mereka. Melepaskan diri dari tanggung jawab hanya akan membuat Anda semakin tidak dipercaya dan dihargai oleh orang lain.
2. Minim Empati: Kurang Peduli pada Orang Lain
Kedewasaan tidak hanya dinilai dari cara Anda bersikap pada diri sendiri, tetapi juga dari tingkat kepedulian Anda terhadap orang-orang di sekitar. Kemampuan untuk berempati adalah salah satu ciri penting dari kedewasaan emosional. Orang yang memiliki empati memahami bahwa apa pun yang mereka lakukan akan memengaruhi orang lain, baik itu tindakan baik maupun buruk. Sangat mudah untuk menilai apakah seseorang memiliki empati. Biasanya, orang-orang dengan empati yang tinggi mau mendengarkan tanpa menghakimi orang lain. Mereka mampu memahami perasaan orang lain dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.
3. Tidak Jujur pada Diri Sendiri: Hidup dalam Kepura-puraan
Sebagian besar ciri-ciri orang yang belum dewasa dikaitkan dengan ketidakmampuan untuk mengendalikan emosi dan perilaku mereka sendiri. Orang yang belum dewasa secara emosional seringkali tidak jujur pada diri sendiri. Mereka mungkin mengatakan sesuatu yang berbeda dengan apa yang mereka rasakan sebenarnya. Mereka mungkin mencari pembenaran atas perbuatan salah mereka dan tidak mau mengakuinya. Tak jarang, mereka mencari kesempurnaan yang sulit didapatkan. Akibatnya, mereka hanya menyiksa diri sendiri dengan target-target yang tidak realistis.
4. Gemar Menyimpan Dendam: Sulit Memaafkan
Setiap orang pasti pernah membuat kesalahan, baik itu kecil maupun besar. Namun, apakah kesalahan tersebut terus diungkit-ungkit setelahnya? Jika ya, itu artinya orang tersebut belum dewasa secara emosional.
Orang yang belum dewasa secara emosional cenderung menyimpan dendam untuk kesalahan sekecil apa pun dalam waktu yang lama. Pada umumnya, seseorang menyimpan dendam karena kesulitan dalam berterus terang. Ini mungkin terjadi karena seseorang gengsi atau merasa dirinya paling benar.
Menurut Mayo Clinic, menyimpan dendam justru berpotensi membuat Anda selalu berada dalam kondisi cemas, sulit menjalin hubungan dengan orang baru, dan tentunya bisa mengganggu kondisi mental Anda. Belajar untuk memaafkan adalah bagian penting dari proses menjadi dewasa secara emosional.
Baca Juga:
Kilang Minyak Modular: Ambisi Indonesia Capai 1 Juta Barel Per Hari
5. Egois: Membuat Keputusan Tanpa Mempedulikan Orang Lain
Tidak ada orang yang sempurna dan terbebas dari kesalahan. Oleh sebab itu, kita tetap membutuhkan orang lain untuk menyampaikan pendapat dalam menemukan solusi atas suatu permasalahan. Begitu pun saat Anda sedang berada dalam sebuah kelompok kecil maupun besar.
Dalam menyelesaikan suatu permasalahan, sudah seharusnya terdapat musyawarah untuk pengambilan keputusan. Orang yang belum dewasa secara emosional cenderung membuat keputusan sendiri tanpa mempedulikan pendapat orang lain. Mereka mungkin merasa bahwa pendapat mereka adalah yang paling benar dan tidak mau mendengarkan masukan dari orang lain.
6. Terjebak Masa Lalu: Selalu Mengungkit Kesalahan Tidak sepatutnya Anda menghukum diri sendiri atas kesalahan masa lalu. Sebaliknya, Anda harus berpegang teguh pada diri sendiri dan belajar untuk melepaskan rasa bersalah dan segala penyesalan.
Bersikap sebaik mungkin sambil tetap memikirkan diri sendiri merupakan bentuk kedewasaan seseorang. Jadi, paling tidak Anda sudah belajar dari kesalahan di masa lalu dan mencoba untuk tidak mengulanginya kembali di masa mendatang.
Orang yang belum dewasa secara emosional cenderung terjebak dalam masa lalu dan terus-menerus mengungkit kesalahan yang pernah mereka lakukan. Mereka sulit untuk melepaskan diri dari rasa bersalah dan penyesalan.
7. Tidak Mampu Mengendalikan Rasa Takut dan Cemas: Mudah Panik
Hal yang mustahil jika Anda tidak pernah merasa takut atau cemas. Bagaimana cara Anda menghadapi keduanya justru bisa menjadi ciri kedewasaan. Menjadi dewasa secara emosional berarti bahwa Anda menyadari ada sesuatu yang salah sehingga muncullah perasaan takut dan cemas.
Dalam kondisi tersebut, yakinkanlah diri sendiri bahwa Anda bisa melewatinya. Ingatlah bahwa ketakutan dan kecemasan adalah fase kehidupan yang pasti bisa dilalui. Orang yang belum dewasa secara emosional cenderung tidak mampu mengendalikan rasa takut dan cemas. Mereka mudah panik dan merasa kewalahan ketika menghadapi situasi yang menantang.
Menuju Kedewasaan Emosional
Mengetahui ciri-ciri orang yang belum dewasa sangatlah penting karena dengan begitu, Anda bisa segera mengubah sikap yang kiranya masih merugikan diri sendiri dan orang lain. Orang dewasa seharusnya mampu mengemban tanggung jawab, punya empati, dan tidak mudah menyimpan dendam. Ketiadaan sifat tersebut bisa berarti bahwa Anda belum dewasa.
Seseorang yang sudah dewasa seharusnya juga jujur pada diri sendiri. Mereka tidak akan berusaha terlalu keras mencapai kesempurnaan yang hampir mustahil didapatkan. Dewasa secara emosional seharusnya membuat Anda lebih terbuka pada masukan. Anda seharusnya sudah mulai berdamai dengan masa lalu, bukannya mengungkitnya terus-menerus.
Baca Juga:
Di Balik Layar Popnas XVII: Dukungan Gubernur Andra Soni Kobarkan Asa Atlet Muda Banten
Kedewasaan emosional adalah proses yang berkelanjutan. Tidak ada orang yang sempurna, dan kita semua pasti memiliki kekurangan. Namun, dengan kesadaran diri dan kemauan untuk belajar dan berkembang, kita semua dapat menjadi lebih dewasa secara emosional dan menjalani hidup yang lebih bahagia dan bermakna.









