JAKARTA – Buah-buahan memang dikenal sebagai sumber vitamin, mineral, dan serat yang penting untuk kesehatan. Namun, bagi penderita diabetes, memilih buah tidak boleh sembarangan. Beberapa jenis buah memiliki kandungan gula alami yang tinggi dan dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang berbahaya. Apa saja buah yang sebaiknya dihindari oleh penderita diabetes?
Penderita diabetes perlu berhati-hati dalam memilih buah karena kandungan gula alami dalam buah, terutama fruktosa, dapat memengaruhi kadar gula darah.
Meskipun buah mengandung serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat, konsumsi buah dengan kadar gula tinggi dapat meningkatkan gula darah dengan cepat dan membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui buah mana saja yang sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsinya.
7 Buah yang Jadi Musuh Penderita Diabetes:
Sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya, beberapa buah memiliki kadar gula alami yang cukup tinggi sehingga mudah membuat gula darah naik secara cepat. Berikut ini adalah daftar 7 buah yang sebaiknya dihindari atau dibatasi oleh penderita diabetes:
1. Semangka: Si segar yang satu ini ternyata termasuk buah yang tidak boleh dimakan penderita diabetes. Semangka memiliki indeks glikemik yang tinggi, yakni sekitar 72, sehingga bisa menyebabkan lonjakan gula darah dalam waktu singkat. Meskipun kandungan airnya melimpah dan menyegarkan, kadar gula alaminya cukup tinggi untuk ukuran porsi besar. Bagi penderita diabetes, konsumsi semangka sebaiknya dibatasi atau dihindari sepenuhnya untuk menjaga kestabilan gula darah. Jika tetap ingin mengonsumsi, pilihlah potongan kecil dan jangan menambah asupan gula dari makanan atau minuman lain.
2. Nanas: Buah tropis yang kaya vitamin C dan serat ini juga perlu diwaspadai oleh penderita diabetes. Meskipun bermanfaat, kandungan gula serta indeks glikemiknya termasuk tinggi. Satu potong nanas kecil saja bisa mengandung lebih dari 10 gram gula alami. Konsumsi nanas dalam bentuk jus atau buah segar berpotensi mempercepat kenaikan gula darah. Oleh sebab itu, penderita diabetes sebaiknya memilih buah lain yang lebih ramah gula darah dan menghindari nanas, khususnya dalam porsi besar.
3. Pisang Matang: Semakin matang pisang, semakin tinggi pula kadar gulanya akibat proses pemecahan pati menjadi glukosa. Pisang matang cenderung memiliki rasa sangat manis dan indeks glikemik lebih tinggi dibanding pisang muda. Bagi penderita diabetes, konsumsi pisang matang bisa memicu lonjakan gula darah yang tidak diinginkan. Sebaiknya batasi jumlah pisang dalam menu harian dan konsultasikan takaran yang aman pada dokter atau ahli gizi. Jika ingin mengonsumsi pisang, pilihlah pisang yang belum terlalu matang dan konsumsi dalam jumlah kecil.
4. Mangga: Buah yang satu ini memang lezat dan kaya akan vitamin, tetapi juga termasuk buah yang tidak boleh dimakan penderita diabetes secara berlebihan. Mangga mengandung fruktosa, glukosa, serta serat, tetapi kadar gula buah ini tergolong tinggi jika dikonsumsi berlebihan. Indeks glikemik mangga juga berada pada kisaran sedang hingga tinggi. Mengonsumsi mangga utuh dalam jumlah besar atau dalam bentuk jus dapat mempercepat kenaikan gula darah. Penderita diabetes sebaiknya membatasi asupan mangga dan memerhatikan porsinya setiap kali mengonsumsinya.
5. Durian: Si raja buah yang terkenal dengan aromanya yang kuat dan rasa yang lezat ini ternyata juga pantang dikonsumsi oleh penderita diabetes. Durian dikenal sebagai buah dengan rasa khas dan kandungan kalori, gula, serta lemak tinggi. Satu porsi kecil durian bisa menyumbang gula dan kalori yang cukup besar dalam sekali makan. Gabungan gula dan lemak pada durian dapat memperberat kontrol gula darah bagi penderita diabetes. Sebaiknya hindari konsumsi durian atau konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum mencobanya.
6. Anggur: Buah kecil yang manis dan segar ini juga perlu diwaspadai oleh penderita diabetes. Anggur merupakan buah kecil dengan kandungan gula alami dan indeks glikemik yang cukup tinggi. Konsumsi anggur dalam jumlah banyak dapat menyebabkan gula darah meningkat secara cepat, sehingga buah ini menjadi salah satu buah yang tidak boleh dimakan penderita diabetes. Selain itu, anggur mudah dikonsumsi dalam porsi banyak tanpa disadari, sehingga sulit mengontrol asupan gula. Sebaiknya, penderita diabetes membatasi konsumsi anggur atau memilih buah lain yang lebih aman.
7. Buah Kering: Kismis, kurma, aprikot kering, dan buah-buahan kering lainnya umumnya sudah kehilangan air, sehingga kadar gulanya menjadi jauh lebih pekat per takaran saji. Selain itu, buah kering sering diberi tambahan gula saat proses pengolahan. Akibatnya, konsumsi buah kering meski dalam jumlah sedikit bisa meningkatkan gula darah secara signifikan. Bagi penderita diabetes, buah kering bukanlah pilihan yang aman dan sebaiknya dihindari.
Pilih Buah yang Aman, Kontrol Gula Darah Tetap Terjaga!
Itulah beberapa buah yang tidak boleh dimakan oleh penderita diabetes. Konsumsi buah memang penting untuk kesehatan, tetapi penderita diabetes disarankan memperhatikan porsi dan memilih buah dengan indeks glikemik rendah agar gula darah tetap terkendali.
Baca Juga:
Kisah Siti, Jual Mi Ayam Murah Belasan Tahun di Bantul, Ini Alasannya Bikin Haru!
Perlu diingat, reaksi setiap orang bisa berbeda, sehingga konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan sebelum memasukkan buah tertentu ke dalam menu harian. Dokter atau ahli gizi dapat membantu Anda menentukan jenis dan jumlah buah yang aman dikonsumsi berdasarkan kondisi kesehatan dan kebutuhan pribadi Anda.
Penderita diabetes tetap dapat menikmati buah, asalkan memilih buah dengan kandungan gula rendah dan mengonsumsinya dalam porsi yang wajar. Beberapa pilihan buah yang aman untuk penderita diabetes antara lain:
– Apel: Apel mengandung serat yang tinggi dan indeks glikemik yang rendah, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dalam jumlah sedang.
– Pir: Pir juga memiliki kandungan serat yang tinggi dan indeks glikemik yang rendah, serta kaya akan vitamin dan mineral.
– Stroberi: Stroberi merupakan buah beri yang rendah gula dan kaya akan antioksidan, sehingga baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
– Jeruk: Jeruk mengandung vitamin C yang tinggi dan indeks glikemik yang rendah, serta dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Selain memilih jenis buah yang tepat, penderita diabetes juga perlu memperhatikan cara mengonsumsi buah agar tidak memicu lonjakan gula darah. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
– Konsumsi buah utuh: Hindari mengonsumsi buah dalam bentuk jus, karena jus buah cenderung memiliki kadar gula yang lebih tinggi dan serat yang lebih rendah dibandingkan buah utuh.
– Batasi porsi: Konsumsi buah dalam jumlah yang wajar, jangan berlebihan. Sebaiknya konsumsi buah sebagai camilan di antara waktu makan utama.
– Kombinasikan dengan protein atau lemak sehat: Mengonsumsi buah bersamaan dengan protein atau lemak sehat dapat membantu memperlambat penyerapan gula dan mencegah lonjakan gula darah. Contohnya, Anda bisa mengonsumsi apel dengan selai kacang atau stroberi dengan yogurt.
– Perhatikan waktu konsumsi: Hindari mengonsumsi buah saat perut kosong, karena hal ini dapat menyebabkan gula darah naik dengan cepat. Sebaiknya konsumsi buah setelah makan atau sebagai camilan di antara waktu makan.
Menjaga pola makan sehat dan memilih buah yang tepat adalah bagian penting dari pengelolaan diabetes. Tidak ada salahnya mencatat reaksi tubuh setelah mengonsumsi jenis buah tertentu agar Anda dapat mengetahui mana yang paling aman dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Jika Anda masih tidak yakin mengenai buah yang tidak boleh dimakan penderita diabetes atau mengalami kenaikan gula darah setelah mengonsumsi buah tertentu, jangan ragu untuk mengonsultasikannya ke dokter atau ahli gizi.
Baca Juga:
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Dengan konsultasi ini, Anda bisa mendapat rekomendasi buah yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pribadi Anda, serta mendapatkan tips dan trik untuk mengelola gula darah dengan lebih baik. Jangan tunda untuk mencari pertolongan medis jika Anda mengalami gejala diabetes, seperti sering merasa haus, sering buang air kecil, berat badan menurun tanpa sebab yang jelas, atau luka sulit sembuh. Semakin cepat diabetes terdiagnosis dan diobati, semakin besar peluang untuk mencegah komplikasi yang serius.









