JAKARTA – Kabar baik datang dari Ibu Kota. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan transportasi publik yang inklusif dan ramah bagi penyandang disabilitas.
Bukan hanya sekadar memberikan layanan gratis, Pramono Anung berjanji akan memperbaiki fasilitas halte TransJakarta dan stasiun MRT yang selama ini masih banyak dikeluhkan karena belum memenuhi standar aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
Janji ini disampaikan langsung oleh Pramono Anung saat membuka Job Fair Penyandang Disabilitas 2025 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2025).
Dalam sambutannya, Pramono Anung mengakui bahwa dirinya telah menerima banyak keluhan dari para penyandang disabilitas terkait dengan kondisi halte TransJakarta dan stasiun MRT yang belum sepenuhnya ramah bagi mereka.
“Keluhan yang paling utama memang tidak semua halte ramah terhadap mereka, termasuk yang menggunakan MRT. Tidak semua stasiun MRT itu ramah, tetapi sebagian besar sekarang ini sudah mulai ramah terhadap kelompok disabilitas,” ujar Pramono Anung.
Pramono Anung mengungkapkan bahwa dirinya secara rutin berinteraksi langsung dengan para penyandang disabilitas setiap hari Rabu. Kesempatan ini dimanfaatkannya untuk menanyakan langsung apa saja kendala dan kebutuhan yang mereka hadapi saat menggunakan transportasi publik di Jakarta.
Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang menerapkan kebijakan wajib menggunakan transportasi umum bagi seluruh pegawainya setiap hari Rabu.
“Setiap hari Rabu saya selalu berinteraksi dengan teman-teman disabilitas. Saya tanyakan apa yang kurang, apa yang perlu diperbaiki. Itu semua akan kita tindaklanjuti,” tegas Pramono Anung.
Pramono Anung menyadari bahwa meskipun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memberikan layanan transportasi umum gratis bagi penyandang disabilitas, namun hal itu saja belum cukup jika akses menuju transportasi umum tersebut masih sulit dan tidak ramah bagi mereka.
“Sekarang disabilitas di Jakarta kalau mau naik transportasi umum gratis semua. Tapi gratis saja tidak cukup kalau aksesnya belum ramah. Itu yang sedang kita benahi,” tuturnya.
Komitmen Pramono Anung untuk memperbaiki aksesibilitas transportasi publik bagi penyandang disabilitas ini patut diapresiasi. Langkah ini menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak hanya fokus pada pemberian subsidi atau layanan gratis, tetapi juga memperhatikan aspek inklusivitas dan kesetaraan bagi seluruh warga Jakarta, termasuk penyandang disabilitas.
Peningkatan aksesibilitas transportasi publik bagi penyandang disabilitas akan memberikan dampak positif yang signifikan. Dengan akses yang lebih mudah dan nyaman, para penyandang disabilitas akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas sosial, ekonomi, dan budaya di Jakarta.
Baca Juga:
Jangan Langsung Lari! 8 Gerakan Pemanasan Ini Bisa Cegah Cedera Parah!
Hal ini juga akan meningkatkan kualitas hidup mereka dan memberikan rasa percaya diri yang lebih besar.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu segera menyusun rencana aksi yang konkret dan terukur untuk mewujudkan komitmen Pramono Anung ini. Rencana aksi tersebut harus melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk para penyandang disabilitas, organisasi masyarakat sipil, dan ahli transportasi.
Beberapa langkah konkret yang perlu dilakukan antara lain:
– Melakukan audit aksesibilitas terhadap seluruh halte TransJakarta dan stasiun MRT di Jakarta.
– Memperbaiki fasilitas yang belum memenuhi standar aksesibilitas, seperti ramp, lift, toilet, dan rambu-rambu.
– Meningkatkan pelatihan bagi petugas TransJakarta dan MRT tentang cara memberikan pelayanan yang ramah dan inklusif bagi penyandang disabilitas.
– Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menghormati hak-hak penyandang disabilitas dan memberikan prioritas kepada mereka saat menggunakan transportasi publik.
– Memastikan adanya mekanisme pengawasan dan evaluasi yang efektif untuk memantau pelaksanaan program peningkatan aksesibilitas transportasi publik bagi penyandang disabilitas.
Dengan langkah-langkah yang komprehensif dan terkoordinasi, diharapkan Jakarta dapat menjadi contoh kota yang inklusif dan ramah bagi seluruh warganya, termasuk penyandang disabilitas.
Transportasi publik yang mudah diakses dan nyaman digunakan oleh semua orang akan menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota yang berkeadilan sosial dan berkelanjutan.
Komitmen Pramono Anung untuk memperbaiki fasilitas transportasi publik yang belum ramah disabilitas ini memberikan harapan baru bagi para penyandang disabilitas di Jakarta. Semoga janji ini dapat segera direalisasikan dan membawa perubahan positif yang signifikan bagi kualitas hidup mereka.
Baca Juga:
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Jakarta berhak memiliki sistem transportasi publik yang inklusif dan ramah bagi semua.



