Menu

Mode Gelap

Kuliner · 2 Nov 2025 19:28 WIB

Fine Casual Dining Itu Apa? Pengamat Kuliner Jelaskan!


 Fine Casual Dining Itu Apa? Pengamat Kuliner Jelaskan! Perbesar

JAKARTA – Bagi para foodies sejati, istilah “fine dining” tentu sudah sangat familiar. Gaya makan mewah ini identik dengan suasana formal, bahan-bahan premium, dan sentuhan kreatif dari chef ternama. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, muncul sebuah tren baru yang disebut “fine casual dining”. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan konsep ini?

Kevindra Soemantri, seorang pengamat dan penulis kuliner terkemuka, menjelaskan bahwa fine casual dining merupakan gaya kuliner yang lebih modern, santai, namun tetap mempertahankan nuansa elegan.

Konsep ini bahkan diprediksi akan menjadi salah satu tren kuliner yang berkembang pesat pada tahun 2026 mendatang, berdasarkan laporan tren kuliner Marriott International bertajuk “The Future of Food 2026 Asia Pacific”.

Lantas, apa yang membedakan fine casual dining dengan fine dining yang lebih konvensional?

Kevindra menjelaskan bahwa perbedaan utama terletak pada suasana dan dress code. Fine dining cenderung lebih formal dengan penggunaan taplak meja seragam dan aturan berpakaian yang ketat. Sementara itu, fine casual dining menawarkan suasana yang lebih santai dan dress code yang lebih fleksibel, tanpa menghilangkan kesan berkelas.

“Fine dining klasik yang pakai taplak meja putih, table manner, itu sudah jadul dan hilang. Kalau dulu orang datang ke fine dining, itu harus pake jas atau gaun dan rapih dress code-nya. Tapi, sekarang kamu bisa pakai baju polo, celana jeans. Artinya, genre fine casual ini tidak intimidating, servisnya tidak kaku, jadi lebih casual,” ujar Kevindra, saat ditemui di sela-sela acara peluncuran Marriott Future Food 2026 di Jakarta, Selasa (14/10).

Evolusi Tren Kuliner: Dari Fine Dining ke Fine Casual Dining

Menurut Kevindra, tren kuliner di Indonesia terus beradaptasi mengikuti perkembangan gaya hidup dan selera generasi muda. Pada awal tahun 2000-an, fine dining dan casual dining masih memiliki jarak yang cukup besar.

Namun, generasi X kemudian membawa genre baru, yaitu lifestyle dining, yang menawarkan konsep makan yang berada di tengah-tengah antara casual dan fine dining. Konsep ini terasa lebih relevan bagi anak muda saat itu.

“Nah, 20 tahun berikutnya alias sekarang, ada lagi tren baru yang posisinya di antara fine dining dan lifestyle dining, yakni fine casual dining tersebut,” katanya.

Kevindra menambahkan bahwa kemunculan gaya kuliner ini tidak lepas dari perubahan cara pandang terhadap kemewahan, terutama di kalangan generasi muda. Kini, kemewahan lebih sering dimaknai lewat kenyamanan dan interaksi yang hangat, seperti waktu berkualitas bersama orang lain dan hubungan antar manusia yang lebih dekat.

Tren di kalangan muda seperti slow travel dan slow living juga mencerminkan cara pandang baru terhadap kemewahan. Gaya hidup ini dinilai lebih santai, tetapi tetap mencari pengalaman yang berkesan tanpa kehilangan sentuhan elegan.

Lebih dari Sekadar Makanan: Pengalaman yang Bermakna

Selain perbedaan pandangan soal kemewahan, Kevindra menambahkan bahwa tren ini juga berkaitan dengan cara generasi muda mengelola uang mereka.

“Jadi memang ada perbedaan generasi sama daya beli, gak harus daya belinya turun. Tapi, generasi yang baru itu lebih sadar uang mereka dipakai untuk apa, dan ya dipakai untuk sesuatu yang bermakna. Nah, restoran fine casual itu menawarkan pengalaman tersebut, seperti storytelling makanannya ataupun cerita-cerita bahan yang digunakan,” ucap Kevindra.

Dari segi menu, perbedaan utama terletak pada cara restoran menggabungkan rasa yang familiar, seperti cita rasa lokal, dengan sentuhan kemewahan.

“Mereka memang ada yang menjual tasting menu atau set course, tapi fokusnya lebih pada familiarity, rasa-rasa yang akrab di lidah. Misalnya, hidangan yang terinspirasi dari makanan lokal. Mereka bisa saja menggunakan lobster impor, tapi memadukannya dengan bahan atau saus lokal yang lebih dekat dengan selera masyarakat,” jelasnya.

Harga Tetap Premium, Pemberdayaan Petani Lokal Jadi Prioritas

Baca Juga:
Sering Bangun Tidur Badan Sakit Semua? Jangan Sepelekan! Ini Penyebab & Solusinya!

Meskipun fine casual dining seringkali menggunakan bahan-bahan lokal, harga makanan di restoran dengan konsep ini tetap tergolong tinggi. Kevindra menjelaskan bahwa hal ini bertujuan untuk memberdayakan petani lokal.

“Ada stigma menggunakan bahan-bahannya lokal bisa lebih murah. Namun, bukan berarti kalau dia lokal itu harus murah. Menurut saya, jangan dimurahin agar kita memberdayakan petani. Jadi biar mereka punya rasa bangga kayak bahan-bahan bagus bisa dibeli dengan mahal dan akhirnya membuat orang-orang banyak menjadi petani lagi,” pungkasnya.

Fine casual dining menawarkan pengalaman kuliner yang unik dan relevan dengan gaya hidup generasi muda. Konsep ini menggabungkan kualitas makanan premium dengan suasana yang lebih santai dan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan fine dining.

Hal ini menjadikannya pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin menikmati pengalaman kuliner berkelas tanpa harus merasa terlalu formal atau mengeluarkan biaya yang terlalu besar.

Ciri-Ciri Utama Fine Casual Dining:

Untuk lebih memahami konsep fine casual dining, berikut adalah beberapa ciri utama yang membedakannya dari gaya makan lainnya:

– Suasana Santai dan Nyaman: Restoran fine casual dining menawarkan suasana yang lebih santai dan nyaman dibandingkan dengan fine dining. Dekorasi interior biasanya lebih modern dan minimalis, dengan pencahayaan yang lembut dan musik yang tidak terlalu keras.

– Dress Code Fleksibel: Tidak ada aturan berpakaian yang ketat di restoran fine casual dining. Pengunjung dapat mengenakan pakaian yang nyaman dan sesuai dengan gaya pribadi mereka, mulai dari pakaian kasual hingga semi-formal.

– Menu Kreatif dengan Sentuhan Lokal: Menu di restoran fine casual dining biasanya menawarkan hidangan yang kreatif dan inovatif, dengan sentuhan cita rasa lokal. Bahan-bahan yang digunakan seringkali merupakan produk segar dan berkualitas tinggi, baik yang berasal dari lokal maupun impor.

– Pelayanan Profesional dan Ramah: Pelayanan di restoran fine casual dining tetap profesional dan ramah, meskipun tidak sekaku di restoran fine dining. Staf restoran biasanya terlatih dengan baik dan siap membantu pengunjung dalam memilih menu dan memberikan informasi tentang hidangan yang disajikan.

– Harga yang Lebih Terjangkau: Harga makanan di restoran fine casual dining biasanya lebih terjangkau dibandingkan dengan fine dining. Hal ini menjadikannya pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin menikmati pengalaman kuliner berkelas tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu besar.

– Fokus pada Pengalaman: Restoran fine casual dining tidak hanya menawarkan makanan yang enak, tetapi juga pengalaman yang berkesan. Hal ini dapat dicapai melalui berbagai cara, seperti storytelling tentang hidangan yang disajikan, penggunaan bahan-bahan yang unik dan berkualitas tinggi, serta pelayanan yang personal dan ramah.

Fine Casual Dining di Indonesia: Potensi yang Menjanjikan

Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengalaman dan kualitas, fine casual dining memiliki potensi yang sangat menjanjikan di Indonesia. Konsep ini menawarkan alternatif yang menarik bagi mereka yang ingin menikmati pengalaman kuliner berkelas tanpa harus merasa terlalu formal atau mengeluarkan biaya yang terlalu besar.

Beberapa restoran di Indonesia telah mengadopsi konsep fine casual dining dengan sukses, menawarkan hidangan yang kreatif dan inovatif dengan sentuhan cita rasa lokal.

Restoran-restoran ini tidak hanya menarik perhatian para foodies, tetapi juga membantu memberdayakan petani lokal dengan menggunakan bahan-bahan segar dan berkualitas tinggi dari dalam negeri.

Seiring dengan perkembangan tren kuliner dan perubahan gaya hidup masyarakat, fine casual dining diperkirakan akan terus berkembang dan menjadi salah satu pilihan utama bagi mereka yang mencari pengalaman kuliner yang unik, berkesan, dan terjangkau.

Baca Juga:
Lari Lebih Nyaman & Gaya: Ini 7 Celana Lari Pria Terbaik!

Jadi, siapkah Anda untuk menjelajahi dunia fine casual dining dan menikmati hidangan lezat dalam suasana yang santai dan nyaman?

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Perang Susu Nabati! Almond vs Oat vs Kedelai vs Beras: Siapa Juara Nutrisi?

12 November 2025 - 18:42 WIB

Nasi Dingin Jangan Dibuang! Ini Resep Nasi Bakar Lezat untuk Keluarga

12 November 2025 - 10:18 WIB

Garlic Butter Naan: Kisah Roti Terbaik Dunia dari Persia hingga India

12 November 2025 - 07:27 WIB

Kerupuk Nasi Sisa: Resep Cerdas, Camilan Renyah, Kurangi Limbah Makanan

12 November 2025 - 07:18 WIB

Jelajahi Dunia Western Food: Temukan Hidangan Favoritmu!

11 November 2025 - 21:56 WIB

Malaysia Ngotot Jadikan Durian Buah Nasional: Ini Alasan Kuat di Baliknya!

11 November 2025 - 20:47 WIB

Trending di Kuliner