JAKARTA – Dunia pariwisata sedang mengalami transformasi besar! Tren pariwisata dunia bergeser, dan generasi Z (Gen Z) kini menjadi motor penggerak utama. Peluang besar ini bisa dimanfaatkan oleh pelaku pariwisata Indonesia untuk meraih kesuksesan di masa depan.
Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengungkapkan hal ini dalam acara Indonesia Tourism Outlook 2026 yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf) di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Widiyanti, pergeseran tren pariwisata global ini membuka peluang besar bagi Indonesia, terutama dalam hal perubahan sumber wisatawan, dinamika demografi wisatawan, dan pola pemilihan destinasi.
Perubahan Sumber Wisatawan: Asia Selatan dan Timur Tengah Jadi Kekuatan Baru
Salah satu tren yang paling mencolok adalah perubahan sumber wisatawan outbound yang semakin beragam. Jika sebelumnya pasar pariwisata dunia didominasi oleh wisatawan dari Amerika, Eropa, dan Asia Timur, kini negara-negara dari Amerika Selatan, Asia Selatan, dan Timur Tengah, termasuk Indonesia, diperkirakan akan masuk ke dalam 15 besar pasar outbound dunia pada tahun 2040.
“Kondisi ini menegaskan pentingnya menyesuaikan penawaran pariwisata Indonesia agar tetap relevan dan menarik bagi segmen wisatawan baru, sekaligus membuka peluang untuk mengembangkan pariwisata minat khusus,” ujar Widiyanti dalam keterangan resminya.
Hal ini berarti, Indonesia perlu lebih jeli dalam membidik pasar-pasar baru yang potensial. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan pariwisata ramah muslim yang kini semakin diminati oleh wisatawan global.
Pariwisata Ramah Muslim: Peluang Emas untuk Indonesia
Menurut Crescent Rating, pada tahun 2030 total pengeluaran wisatawan Muslim diperkirakan akan mencapai lebih dari 235 miliar dolar AS. Dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki ekosistem serta fasilitas yang mendukung kebutuhan wisatawan muslim.
“Hal ini memberikan Indonesia keunggulan kompetitif untuk memperkuat posisinya sebagai destinasi ramah Muslim di tingkat global,” kata Widiyanti.
Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri pariwisata ramah muslim. Dengan mengembangkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan muslim, Indonesia dapat menarik lebih banyak wisatawan dari pasar ini dan meningkatkan pendapatan negara.
Generasi Z dan Milenial: Kekuatan Baru dalam Pariwisata
Tren kedua yang tak kalah penting adalah perubahan demografi wisatawan. Generasi Z dan milenial kini menjadi motor baru pertumbuhan pariwisata dunia dengan minat berwisata yang tinggi.
Oleh karena itu, pariwisata Indonesia perlu menghadirkan pengalaman yang sesuai dengan preferensi generasi ini. Generasi muda cenderung mencari inspirasi melalui media sosial, kreator perjalanan, dan generative AI.
Baca Juga:
Rokok Ilegal Kian Nekat, Purbaya Ambil Tindakan Tegas: Cukai Khusus Segera Berlaku!
Mereka juga mengutamakan pengalaman yang bermakna dan naratif. Sebanyak 52 persen Gen Z bahkan rela membayar lebih untuk mendapatkan pengalaman berwisata yang berkesan.
Wisata Berkelanjutan: Tren yang Didukung Generasi Muda
Gambaran tren wisata di Asia Pasifik memperlihatkan arah baru yang mendukung tema keberlanjutan. Berdasarkan hasil survei JLL Indonesia terhadap 1.000 responden Gen Z dan milenial, wisata berbasis alam, budaya autentik, wellness, dan kuliner menjadi pilihan utama.
“Generasi muda mencari pengalaman yang bermakna, bukan sekadar destinasi populer. Mereka ingin dekat dengan alam, sejarah, dan komunitas lokal,” jelas Executive Director dan Head of Strategic Consulting JLL Indonesia, Vivin Harsanto.
Ini adalah sinyal yang jelas bagi pelaku pariwisata Indonesia untuk lebih fokus pada pengembangan pariwisata berkelanjutan. Dengan menjaga kelestarian alam dan budaya, serta memberdayakan masyarakat lokal, Indonesia dapat menarik lebih banyak wisatawan dari generasi muda yang peduli terhadap lingkungan dan sosial.
Indonesia Harus Berbenah Diri untuk Menangkap Peluang
Pergeseran tren pariwisata dunia ini adalah peluang emas bagi Indonesia. Namun, untuk dapat memanfaatkannya secara optimal, Indonesia perlu berbenah diri dan melakukan berbagai penyesuaian.
Pemerintah dan pelaku pariwisata perlu bekerja sama untuk:
– Mengembangkan produk dan layanan pariwisata yang sesuai dengan tren dan preferensi wisatawan saat ini, terutama Gen Z dan milenial.
– Meningkatkan kualitas infrastruktur dan fasilitas pariwisata.
– Memperkuat promosi pariwisata Indonesia di pasar global.
– Mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan.
– Memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan pengalaman wisatawan.
Baca Juga:
Viral di TikTok: 7 Destinasi Impian di Indonesia yang Bikin Feed-mu Banjir Likes!
Dengan melakukan langkah-langkah ini, Indonesia dapat menjadi destinasi pariwisata yang semakin menarik dan kompetitif di tingkat global, serta meraih manfaat ekonomi yang maksimal dari sektor pariwisata.



