BOGOR – Kabar duka datang dari Jonggol, Bogor, Jawa Barat. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan Sungai Cipatujah meluap dan memicu banjir serta longsor di tiga kampung. Dampaknya sangat memprihatinkan: dua pondok pesantren (ponpes) terdampak, seorang santri terluka, dan tembok penahan tanah (TPT) ambruk!
Bencana ini terjadi pada Jumat (30/10) sore, namun dampaknya masih terasa hingga saat ini. Banjir sempat merendam rumah-rumah warga dan ponpes, sementara longsor menutup akses jalan dan merusak infrastruktur.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, menjelaskan bahwa banjir dan longsor terjadi di tiga titik di Desa Jonggol: Kampung Pojok Salak RT 04 RW 08, Kampung Karni RT 02 RW 04, dan Kampung Jeprah RT 01 RW 01.
“Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan aliran Sungai Cipatujah meluap dan mengikis TPT serta tebingan di beberapa lokasi. Kondisi ini mengakibatkan banjir dan longsor yang merugikan masyarakat,” ujar Adam dalam keterangan tertulis.
Salah satu dampak paling memprihatinkan dari bencana ini adalah terendamnya fasilitas umum, termasuk musala Darhaj dan Ponpes Al-Fatiah. Seorang santri Ponpes Al-Fatiah bernama Fatwahana (19) mengalami luka di bagian kaki sebelah kiri akibat kejadian ini. Ia telah mendapatkan perawatan di Puskesmas Jonggol.
Selain itu, TPT setinggi 30 meter longsor hingga menutup akses warga. Ponpes Al-Mutajam juga mengalami kerusakan pada bagian TPT dengan rincian panjang 100 meter dan tinggi 8 meter. Jarak bangunan ponpes ke bibir sungai kurang dari 1 meter, sehingga sangat rentan terhadap longsor susulan.
Baca Juga:
Daihatsu Kayoibako-K: Mungil, Listrik, Logistik Masa Depan!
Kondisi TPT yang longsor dan jembatan yang rusak belum diperbaiki hingga saat ini. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya longsor susulan yang dapat berdampak lebih besar pada masyarakat.
“Kerusakan pada TPT dan jembatan belum diperbaiki. Perlu tindak lanjut dari dinas terkait. Kerusakan belum diperbaiki sehingga dikhawatirkan akan semakin berdampak pada masyarakat,” tegas Adam.
BPBD Kabupaten Bogor mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama saat musim hujan. Masyarakat juga diminta untuk segera melaporkan kejadian bencana kepada pihak berwenang agar dapat segera ditangani.
Pemerintah Kabupaten Bogor telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti evakuasi warga terdampak, pendistribusian bantuan logistik, dan pendirian posko pengungsian.
Namun, penanganan jangka panjang, seperti perbaikan TPT dan jembatan, masih membutuhkan waktu dan anggaran yang besar.
Baca Juga:
KPJ: Kunci Gratis Naik TransJakarta, MRT, LRT di Jakarta! Begini Cara Bikinnya
Semoga bencana ini segera teratasi dan masyarakat Jonggol dapat kembali beraktivitas dengan normal.



