Posted in

Koperasi Merah Putih Mangkrak: Miliar Rupiah Terbuang Sia-Sia?

JAKARTA – Di tengah hiruk pikuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang semakin menggeliat, sebuah pertanyaan besar menggantung di udara: bagaimana nasib BUMN Tower? Proyek ambisius yang digadang-gadang menjadi ikon IKN, sebuah pencakar langit setinggi 778 meter dengan 138 lantai, kini seolah lenyap ditelan bumi.

Gagasan BUMN Tower, yang sempat memukau publik dengan ketinggiannya yang hampir menyamai Burj Khalifa di Dubai, kini terombang-ambing dalam ketidakjelasan. Wacana tentang menara ikonik ini seolah meredup seiring dengan perubahan prioritas dan fokus pembangunan IKN.

Dari Wacana Mega Proyek Hingga Kabar yang Tak Pasti

Pada awalnya, BUMN Tower digembar-gemborkan sebagai simbol kemajuan dan modernitas IKN. Proyek ini diharapkan menjadi daya tarik utama bagi investor dan wisatawan, serta menjadi pusat kegiatan bisnis dan pemerintahan di ibu kota baru.

Namun, seiring berjalannya waktu, status proyek ini menjadi semakin tidak jelas. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa proyek BUMN Tower adalah inisiatif dari Kementerian BUMN pada masanya dan tidak terkait dengan anggaran APBN atau proyek yang dikelola langsung oleh Otorita IKN.

“Hingga saat ini, Otorita IKN menyatakan tidak mendengar adanya kelanjutan pembangunan menara ikonik tersebut,” ujar Basuki, Rabu (29/10/2025).

Pernyataan ini semakin memperkuat spekulasi bahwa proyek BUMN Tower telah dibatalkan atau ditunda tanpa batas waktu yang jelas.

Fokus pada Tiga Pilar Pembiayaan: Prioritaskan Kepastian dan Efisiensi

Pemerintah saat ini lebih memprioritaskan tiga pilar pembiayaan IKN yang dianggap lebih krusial dan realistis. Tiga pilar tersebut adalah APBN, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dan investasi swasta murni.

Alokasi APBN sebesar Rp 48,8 Triliun hingga tahun 2028 akan digunakan untuk mendukung pembangunan Trias Politika (lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif) dan infrastruktur dasar. KPBU senilai Rp 158,72 Triliun akan digunakan untuk pembangunan 8 tower hunian Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 109 rumah. Sementara itu, investasi swasta murni senilai Rp 66,3 Triliun akan segera direalisasikan dengan pembangunan hotel, perkantoran, dan kawasan komersial.

Basuki menegaskan bahwa alokasi APBN untuk IKN dalam kerangka Rp 48,8 triliun didukung penuh oleh Kementerian Keuangan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan kelancaran pembangunan IKN sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Investasi Swasta Murni Bergerak Cepat: Harapan Baru di Tengah Ketidakpastian

Meskipun BUMN Tower meredup, investasi swasta murni yang kredibel justru menunjukkan kemajuan yang signifikan. Proyek-proyek besar di kawasan komersial, seperti milik Pakuwon Group, Vasanta Group, dan Jambu Luwuk Group, berada dalam tahap finalisasi desain untuk memperoleh Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

“Pembangunan direncanakan sudah mulai dilaksanakan sekitar Maret 2026,” ungkap Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Sudiro Roi Santoso.

Pernyataan ini memberikan harapan baru bahwa pembangunan IKN akan terus berjalan meskipun tanpa kehadiran BUMN Tower.

Baca Juga:
Keajaiban Mesir Kuno Hadir di Museum Agung: Tutankhamun & 100.000 Artefak Memukau!

Demikian halnya dengan Swissbel Hotel dan Papua Hotel yang sudah memulai land clearing dan groundbreaking. Kepastian investasi swasta ini didorong oleh penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025 yang memberikan jaminan kepada investor.

Selain itu, target pemindahan 4.100 ASN pada awal tahap, serta pembangunan kompleks Trias Politika hingga tuntas pada 2028, menjamin populasi dan demand yang pasti di IKN. Hal ini menjadi daya tarik utama bagi investor untuk berinvestasi di IKN.

Pergeseran Prioritas: Ekosistem Berkelanjutan Lebih Penting daripada Ikon Semata

Sikap Otorita IKN yang tidak terlalu fokus pada proyek ikonik seperti BUMN Tower mencerminkan pergeseran prioritas pada ekosistem berkelanjutan daripada iconic building semata.

Otorita IKN lebih memilih untuk fokus pada pembangunan infrastruktur dasar, hunian, dan fasilitas publik yang mendukung keberlangsungan hidup dan aktivitas masyarakat di IKN.

Hal ini sejalan dengan visi IKN sebagai kota cerdas, hijau, dan berkelanjutan. Pembangunan IKN tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga pada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Dengan demikian, pembangunan IKN diharapkan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya segelintir pihak yang berkepentingan.

Masa Depan BUMN Tower: Apakah Akan Benar-Benar Tinggal Kenangan?

Meskipun saat ini tidak ada kejelasan mengenai kelanjutan proyek BUMN Tower, bukan berarti proyek ini akan benar-benar ditinggalkan. Masih ada kemungkinan bahwa proyek ini akan dilanjutkan di masa depan, dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti ketersediaan anggaran, minat investor, dan kebutuhan pasar.

Namun, untuk saat ini, fokus utama pemerintah adalah menyelesaikan pembangunan infrastruktur dasar dan fasilitas publik yang mendesak di IKN. Setelah itu, barulah pemerintah akan mempertimbangkan untuk melanjutkan proyek-proyek ikonik seperti BUMN Tower.

Dalam segala situasi, Kompas.com berkomitmen untuk memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.

Kesimpulan: Sebuah Refleksi tentang Prioritas dan Realitas Pembangunan

Kisah BUMN Tower di IKN menjadi sebuah refleksi tentang prioritas dan realitas pembangunan. Pembangunan sebuah ibu kota baru membutuhkan perencanaan yang matang, alokasi sumber daya yang efisien, dan fokus pada kebutuhan masyarakat.

Proyek-proyek ikonik memang penting untuk meningkatkan citra dan daya tarik sebuah kota, tetapi proyek-proyek tersebut tidak boleh mengorbankan kebutuhan dasar dan keberlanjutan pembangunan.

Baca Juga:
Kupas Tuntas 6 Posisi Pemain Voli: Strategi, Peran, dan Fungsinya di Lapangan!

Semoga pembangunan IKN dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *