Posted in

Listrik Jebol Padahal Jarang Dipakai? Waspada “Phantom Load”, Ini Biang Keroknya!

Apakah Anda yakin bahwa menekan tombol “off” pada perangkat elektronik di rumah sudah cukup untuk menghentikan konsumsi listrik sepenuhnya? Unggahan viral di media sosial baru-baru ini mengungkap fakta mengejutkan: sejumlah alat elektronik ternyata tetap menyedot listrik meski sudah dimatikan. Fenomena yang disebut “phantom load” atau daya hantu ini bisa menjadi penyebab tagihan listrik membengkak tanpa disadari.

Akun Instagram @pal*********, pada Senin (3/10/2025), menulis, “Banyak orang mengira menekan tombol off sudah cukup untuk menghentikan konsumsi listrik. Faktanya, beberapa perangkat rumah tangga masih menarik daya meski dalam kondisi mati.” Kebiasaan sepele membiarkan perangkat tetap terhubung ke listrik meski tidak digunakan ternyata bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap tagihan bulanan.

Lantas, perangkat elektronik apa saja yang patut diwaspadai sebagai “penyedot” listrik tersembunyi? Berikut adalah daftar beberapa alat elektronik yang sebaiknya Anda perhatikan, beserta tips untuk menghemat energi:

1. TV dan Konsol Game: Mode Siaga yang Menguras Energi

Saat Anda mematikan TV atau konsol game menggunakan remote control, perangkat tersebut sebenarnya tidak benar-benar mati. Sistemnya tetap aktif dalam mode standby, siap menerima perintah dari Wi-Fi atau Bluetooth. Daya yang terserap memang relatif kecil, tetapi jika dibiarkan terus menerus selama berjam-jam setiap hari, jumlahnya bisa menjadi signifikan dari waktu ke waktu.

Solusi untuk mengatasi masalah ini sangat sederhana: cabut colokan TV dan konsol game dari stopkontak saat tidak digunakan. Atau, Anda bisa menggunakan power strip yang memungkinkan Anda untuk memutus arus beberapa perangkat sekaligus hanya dengan satu tombol. Ini adalah cara yang efektif untuk menghemat energi dan mengurangi tagihan listrik Anda.

2. Peralatan Dapur dengan Layar Digital: Godaan Lampu Kecil yang Terus Menyala

Microwave, mesin kopi, pemanggang roti, hingga teko listrik modern seringkali dilengkapi dengan layar digital kecil yang terus menyala untuk menampilkan jam atau indikator daya. Lampu kecil ini mungkin tampak sepele, tetapi tetap mengonsumsi listrik selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu.

Jika Anda ingin lebih hemat, pertimbangkan untuk memilih peralatan dapur tanpa layar digital atau biasakan diri untuk mencabut colokan setelah selesai digunakan. Tindakan sederhana ini dapat membantu Anda mengurangi konsumsi listrik dan menghemat uang dalam jangka panjang.

3. Sistem Pendingin dan Pemanas Ruangan (HVAC): Penyumbang Energi Terbesar di Rumah Tangga

Perangkat pengatur suhu seperti AC sentral atau pemanas ruangan biasanya tetap menarik daya walau tidak sedang beroperasi penuh. Sistem ini tergolong sebagai salah satu penyumbang konsumsi energi terbesar di rumah tangga.

Untuk menekan konsumsi listrik, atur suhu secara bijak sesuai kebutuhan. Jangan memaksakan AC untuk bekerja terlalu keras dengan mengatur suhu terlalu rendah. Pastikan juga untuk melakukan perawatan rutin agar performa sistem HVAC tetap efisien. Membersihkan filter secara teratur dapat membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi konsumsi energi.

4. Komputer dan Laptop: Kebiasaan yang Sering Disepelekan

Seringkali komputer atau laptop dibiarkan dalam mode tidur (sleep mode) atau charger tetap terpasang walau baterai sudah penuh. Padahal, adaptor charger tetap menarik daya dari stopkontak meski tidak terhubung ke perangkat atau baterai sudah terisi penuh.

Mulailah membiasakan diri untuk mematikan komputer sepenuhnya (shutdown) dan mencabut charger setelah baterai penuh. Aktifkan juga fitur “power saver” (penghemat daya) pada komputer atau laptop Anda agar perangkat bekerja lebih hemat energi. Fitur ini akan secara otomatis mengurangi konsumsi daya saat perangkat tidak digunakan secara aktif.

5. Kulkas dan Freezer: Siaga 24 Jam yang Menguras Kantong

Berbeda dengan perangkat lain, kulkas memang harus menyala 24 jam sehari agar makanan tidak rusak. Namun, karena bekerja tanpa henti, kulkas menjadi penyumbang konsumsi listrik paling besar di rumah.

Supaya tidak boros, atur suhu sesuai kebutuhan. Jangan mengatur suhu terlalu rendah jika tidak diperlukan. Bersihkan kondensor (bagian belakang kulkas) secara rutin untuk memastikan kulkas bekerja dengan efisien. Jika Anda akan bepergian lama, kosongkan isi kulkas lalu cabut colokannya untuk menghemat energi.

Baca Juga:
Priok Membara: BNN Bongkar Sarang Narkoba, Perlawanan Sengit Warnai Penggerebekan!

6. Oven: Efisiensi dalam Sekali Masak

Oven listrik umumnya memiliki jam digital dan panel kontrol elektronik yang tetap aktif meski tidak digunakan. Agar lebih hemat, sebaiknya masak dalam jumlah banyak sekaligus supaya penggunaan oven lebih efisien. Jangan lupa untuk mencabut colokan setelah selesai memasak untuk menghindari daya terbuang percuma.

7. Ponsel dan Charger: Jangan Biarkan Charger “Nganggur”

Inilah kebiasaan yang paling sering disepelekan: meninggalkan ponsel terpasang di charger semalaman. Begitu baterai penuh, daya tetap mengalir, bahkan charger yang tidak terhubung ke perangkat pun masih menarik listrik.

Untuk menghindari pemborosan, isi daya ponsel hanya saat Anda terjaga dan cabut charger ketika tidak digunakan. Charger yang terus menempel di stopkontak akan terus mengonsumsi listrik, meskipun tidak ada perangkat yang terhubung.

Menanggapi fenomena “phantom load” ini, Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UID Jawa Timur, Dana Puspita Sari, mengatakan bahwa tidak ada

alat elektronik tertentu yang bisa langsung disebut paling boros. Konsumsi daya dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari durasi pemakaian hingga cara penggunaan.

“Kami tidak bisa menentukan alat elektronik mana yang paling banyak menghabiskan daya karena sedikit atau banyaknya penggunaan dipengaruhi beberapa hal, antara lain lama pemakaian alatnya,” ujar Dana saat dimintai pandangan Kompas.com, Selasa (28/10/2025). Selain itu, spesifikasi tiap alat juga berbeda-beda. “Cara penggunaannya apakah sudah benar atau belum, dan spesifikasi alat listrik pun tidak sama,” jelasnya.

 

Tips Hemat Listrik dari PLN

Untuk menghemat listrik, Dana menyarankan agar masyarakat menggunakan alat elektronik sesuai kebutuhan dan mencabut kabel dari stop kontak bila tidak digunakan. “Gunakan alat listrik sesuai kebutuhan. Jika tidak digunakan, jangan hanya mematikan tombol power, tapi juga cabut kabelnya,” ujarnya.

Selain itu, penggunaan alat listrik yang benar juga akan membuat energi lebih efisien dan memperpanjang usia perangkat. “Kalau alat digunakan dengan benar, listrik lebih hemat dan alat pun lebih awet,” tambah Dana.

Implikasi yang Lebih Luas: Lebih dari Sekadar Tagihan Listrik

Menghemat listrik bukan hanya tentang mengurangi tagihan bulanan. Lebih dari itu, ini adalah tentang berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan mengurangi emisi karbon. Dengan mengurangi konsumsi energi, kita dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang mencemari lingkungan.

Selain itu, menghemat listrik juga dapat membantu mengurangi tekanan pada jaringan listrik dan meningkatkan keandalannya. Dengan mengurangi “phantom load” dan menggunakan energi secara lebih efisien, kita dapat membantu menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Kesimpulan: Langkah Kecil, Dampak Besar

Kebiasaan-kebiasaan kecil seperti mencabut colokan perangkat elektronik yang tidak digunakan, menggunakan power strip, dan mengatur suhu AC dengan bijak dapat memberikan dampak besar terhadap konsumsi energi dan tagihan listrik Anda. Mulailah menerapkan tips-tips ini sekarang juga dan rasakan perbedaannya!

Baca Juga:
Rocky Hybrid ‘Rasa Indonesia’ Siap Dikirim! Apa Saja yang Berubah?

Dengan kesadaran dan tindakan nyata, kita semua dapat berkontribusi pada penghematan energi dan pelestarian lingkungan. Mari jadikan hemat listrik sebagai gaya hidup!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *