BOGOR, 01 November 2025 – Di tengah permasalahan sampah yang kian menggunung, sebuah solusi inovatif dan berkelanjutan muncul dari Kota Hujan, Bogor. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor memanfaatkan sampah organik dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk budidaya maggot, larva dari lalat Black Soldier Fly (Hermetia illucens). Setiap hari, satu ton sampah makanan diolah menjadi pakan ternak yang bergizi dan ramah lingkungan.
Di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse dan Recycle (TPS 3R) DLH Kota Bogor, terlihat para petugas dengan sigap memilah dan mengolah sampah organik sisa makanan dari program MBG.
Program ini sendiri menyediakan makanan bergizi untuk siswa-siswa di Kota Bogor, dan menghasilkan limbah organik yang cukup signifikan. Namun, alih-alih membuang sampah tersebut ke TPA, DLH Kota Bogor melihatnya sebagai peluang untuk menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan.
Sampah organik dari program MBG, yang berasal dari lima dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Bogor, diolah menjadi sumber nutrisi untuk budidaya maggot. Tampak ribuan maggot dengan lahap mengurai sisa-sisa makanan di bak pengolahan.
Proses ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah organik yang terbuang, tetapi juga menghasilkan pakan ternak alami yang kaya akan protein dan nutrisi penting lainnya.
Maggot sendiri dikenal sebagai larva yang sangat efisien dalam mengurai sampah organik. Dalam waktu singkat, maggot dapat mengubah sampah makanan menjadi biomassa yang kaya akan protein, lemak, dan asam amino.
Biomassa ini kemudian dapat diolah menjadi pakan ternak untuk ikan, ayam, dan hewan ternak lainnya. Selain itu, proses penguraian sampah oleh maggot juga menghasilkan pupuk organik yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman.
Budidaya maggot sebagai solusi pengolahan sampah organik bukan hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Dengan memanfaatkan sampah makanan sebagai pakan maggot, DLH Kota Bogor telah berhasil mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA.
Hal ini tidak hanya mengurangi beban TPA, tetapi juga mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah.
Selain itu, pakan ternak yang dihasilkan dari budidaya maggot juga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pakan ternak konvensional.
Pakan ternak konvensional seringkali mengandung bahan-bahan kimia sintetis yang dapat mencemari lingkungan. Sementara itu, pakan ternak dari maggot merupakan produk alami yang bebas dari bahan kimia berbahaya.
Keberhasilan DLH Kota Bogor dalam memanfaatkan sampah makanan untuk budidaya maggot telah menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. Banyak daerah yang tertarik untuk mengadopsi model pengolahan sampah yang inovatif dan berkelanjutan ini.
Baca Juga:
Lereng Merapi Dijarah: Bareskrim Bongkar Tambang Ilegal Omzet Rp 3 Triliun
Bahkan, beberapa daerah telah mengirimkan perwakilan mereka ke Bogor untuk belajar langsung tentang teknik budidaya maggot dan pengolahan sampah organik.
Namun, kesuksesan budidaya maggot sebagai solusi pengolahan sampah organik tidak datang dengan sendirinya. DLH Kota Bogor telah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan teknik budidaya maggot yang efektif dan efisien.
Mereka juga telah melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat tentang pentingnya memilah sampah organik dan manfaat budidaya maggot.
Selain itu, DLH Kota Bogor juga bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti universitas, lembaga penelitian, dan perusahaan swasta, untuk mengembangkan teknologi pengolahan sampah organik yang lebih canggih dan ramah lingkungan.
Mereka juga aktif mencari sumber pendanaan untuk mengembangkan budidaya maggot dan pengolahan sampah organik di Kota Bogor.
Ke depan, DLH Kota Bogor berencana untuk mengembangkan budidaya maggot dan pengolahan sampah organik secara lebih luas lagi.
Mereka ingin menjadikan Kota Bogor sebagai percontohan daerah yang berhasil mengelola sampah secara berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat. Mereka juga ingin menginspirasi daerah lain di Indonesia untuk melakukan hal yang sama.
Kisah sukses DLH Kota Bogor dalam memanfaatkan sampah makanan untuk budidaya maggot adalah bukti nyata bahwa sampah bukanlah masalah, melainkan sumber daya yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Dengan inovasi, kreativitas, dan kerja keras, kita dapat mengubah sampah menjadi berkah dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Maggot, dengan segala keunikan dan kemampuannya, telah menjadi pahlawan tanpa tanda jasa dalam menjaga keberlangsungan lingkungan hidup di Kota Bogor. Mereka adalah contoh kecil namun signifikan tentang bagaimana solusi sederhana, jika diterapkan dengan tepat, dapat memberikan dampak besar bagi masa depan bumi kita.
Kisah ini bukan hanya tentang mengelola sampah, tetapi tentang mengubah paradigma kita terhadap limbah dan melihatnya sebagai peluang untuk menciptakan sumber daya baru. Lebih dari sekadar pakan ternak, maggot adalah simbol harapan, inovasi, dan komitmen terhadap lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Ini adalah pengingat bahwa setiap tindakan kecil, setiap inisiatif sederhana, memiliki potensi untuk membuat perbedaan besar dalam upaya kita untuk menjaga planet ini tetap lestari.
Baca Juga:
Bangga! 7 Minuman Asli Indonesia Masuk Daftar Terlezat Dunia Versi TasteAtlas 2025!
Mari kita belajar dari Kota Bogor, dari DLH yang visioner, dan dari maggot yang bekerja tanpa lelah, bahwa masa depan yang berkelanjutan bukan hanya impian, tetapi sesuatu yang dapat kita wujudkan bersama.



