JAKARTA – Pemerintah terus menunjukkan keseriusannya dalam merealisasikan program makan bergizi gratis (MBG), sebuah inisiatif unggulan yang menjadi janji kampanye Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Langkah konkret terbaru adalah penetapan skema insentif harian bagi para guru yang akan menjadi ujung tombak pelaksanaan program di tingkat sekolah, atau yang dikenal sebagai Person in Charge (PIC). Kebijakan ini diharapkan dapat memacu motivasi dan dedikasi para guru dalam menjalankan program MBG dengan optimal.
Detail mengenai insentif ini tertuang dalam dokumen revisi ke-3 Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah untuk program MBG tahun anggaran 2025. Dokumen tersebut secara rinci mengatur besaran insentif yang akan diterima guru PIC, yang disesuaikan dengan jumlah siswa penerima manfaat di masing-masing sekolah. Pendekatan ini mencerminkan pemahaman pemerintah akan kompleksitas dan tantangan yang berbeda-beda di setiap satuan pendidikan.
“Insentif ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap peran penting guru dalam menyukseskan program MBG di lapangan,” demikian bunyi kutipan resmi dari dokumen revisi tersebut, yang diperoleh pada Jumat, 31 Oktober 2025.
Pemerintah menyadari bahwa kesuksesan program MBG tidak hanya bergantung pada ketersediaan anggaran dan logistik semata, tetapi juga pada komitmen, kerja keras, dan inovasi dari para guru yang berada di garis depan.
Skema Insentif yang Berkeadilan:
– Sekolah dengan jumlah siswa 100-750 akan menerima insentif sebesar Rp 50 ribu per hari.
– Sekolah dengan jumlah siswa 751-1.000 akan menerima insentif sebesar Rp 60 ribu per hari.
– Sekolah dengan jumlah siswa 1.001-2.000 akan memperoleh insentif sebesar Rp 100 ribu per hari.
– Sekolah dengan jumlah siswa 2.001-3.000 akan menerima insentif yang paling besar, yaitu Rp 200 ribu per hari.
Skema insentif berjenjang ini dirancang untuk memberikan penghargaan yang adil bagi para guru, sekaligus memotivasi mereka untuk memberikan yang terbaik bagi para siswa. Semakin besar tanggung jawab seorang guru PIC dalam mengawasi dan memastikan keberhasilan program MBG, semakin besar pula insentif yang akan diterimanya.
Baca Juga:
Mensos Gus Ipul: Data Penerima BLTS Baru Rampung Pekan Ini, Bansos Tepat Sasaran!
Transparansi dan Akuntabilitas dalam Penyaluran Insentif:
Pemerintah juga telah menetapkan mekanisme penyaluran insentif yang jelas, transparan, dan akuntabel. Kepala Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) akan menyerahkan insentif kepada kepala sekolah sebanyak dua kali dalam sebulan. Selanjutnya, kepala sekolah bertanggung jawab untuk menyalurkan insentif tersebut kepada guru PIC yang telah ditunjuk. Mekanisme ini diharapkan dapat mempercepat proses penyaluran dan memastikan bahwa dana insentif sampai tepat waktu kepada para guru yang berhak.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, setiap sekolah wajib membuat tanda terima yang ditandatangani oleh guru PIC sebagai bukti penerimaan dana insentif. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap penggunaan dana insentif dapat dilacak dan dipertanggungjawabkan dengan baik, sehingga meminimalisir potensi penyalahgunaan anggaran.
Peran Strategis Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Masih Dinanti:
Namun, hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mengenai peran dan kontribusi kementerian tersebut dalam program MBG. Upaya konfirmasi kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti maupun Wakil Menteri Atip Latipulhayat belum membuahkan hasil. Ketidakjelasan ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat mengenai bagaimana kementerian yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam dunia pendidikan akan berkontribusi dalam menyukseskan program MBG.
Meskipun demikian, inisiatif pemberian insentif ini merupakan langkah maju yang patut diapresiasi. Dengan adanya insentif, diharapkan para guru semakin termotivasi untuk menjalankan program MBG dengan sebaik-baiknya, sehingga tujuan utama untuk meningkatkan status gizi anak-anak Indonesia dapat tercapai. Program MBG bukan hanya sekadar memberikan makanan bergizi gratis kepada siswa, tetapi juga merupakan investasi strategis dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Program MBG memiliki potensi untuk memberikan dampak positif yang signifikan bagi kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan. Dengan asupan gizi yang memadai, diharapkan anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik, serta lebih siap untuk menghadapi tantangan di era global.
Pemerintah juga menyadari bahwa program MBG merupakan program yang kompleks dan melibatkan banyak pemangku kepentingan. Oleh karena itu, koordinasi yang efektif antar instansi pemerintah, pemerintah daerah, sekolah, komite sekolah, orang tua siswa, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan kesuksesan program ini.
Dengan adanya komitmen yang kuat dari pemerintah, dukungan penuh dari para guru, partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, serta pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan program, diharapkan program MBG dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi anak-anak Indonesia.
Program MBG adalah tentang investasi masa depan. Lebih dari sekadar urusan perut, ini adalah tentang membangun generasi yang kuat, cerdas, dan berdaya saing. Insentif bagi guru adalah langkah awal yang baik, namun yang terpenting adalah sinergi, transparansi, dan komitmen dari semua pihak.
Baca Juga:
Benarkah Minum Kopi Bisa Bikin Gemuk? Simak Penjelasan Ahli
Mari kita pastikan setiap anak Indonesia mendapatkan gizi yang cukup, agar mereka dapat meraih mimpi setinggi langit dan membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang. Karena di tangan generasi yang sehat dan cerdaslah, nasib bangsa ini dipertaruhkan.



