JAKARTA – Cuaca ekstrem yang tidak menentu belakangan ini, dengan panas terik di pagi hari dan hujan deras disertai banjir di sore hingga malam hari, tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga membawa ancaman serius bagi kesehatan kulit Anda.
Spesialis kulit, dr. Ruri Diah Pamela, SpDVE, FINSDV, mengingatkan bahwa kulit menjadi lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan saat musim hujan dan banjir tiba. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kelembapan dan potensi paparan air kotor yang mengandung bakteri, bahan kimia, dan alergen.
Infeksi Jamur: Musuh Utama di Area Lipatan Kulit
Salah satu masalah kulit yang paling sering ditemui saat musim hujan adalah infeksi jamur, seperti tinea corporis atau panu. Infeksi ini umumnya menyerang area lipatan kulit, seperti ketiak, selangkangan, atau area bawah payudara, karena kelembapan yang tinggi di area tersebut menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur.
“Yang paling sering saya temui adalah infeksi jamur seperti tinea corporis atau panu, terutama di area lipatan misalnya seperti ketiak, selangkangan, atau area bawah payudara karena kelembapan tinggi,” ujar dr. Ruri saat dihubungi detikcom, Sabtu (1/11/2025).
Gejala infeksi jamur meliputi ruam kemerahan yang gatal, terkadang disertai dengan sisik atau lecet kecil. Jika tidak diobati, infeksi jamur dapat menyebar ke area kulit lainnya dan menyebabkan rasa tidak nyaman yang berkepanjangan.
Dermatitis Kontak: Reaksi Kulit Akibat Paparan Air Kotor
Selain infeksi jamur, dermatitis kontak juga menjadi masalah kulit yang umum terjadi saat musim hujan dan banjir. Dermatitis kontak adalah peradangan kulit yang disebabkan oleh paparan zat iritan atau alergen, seperti bahan kimia, deterjen, atau air kotor yang mengandung bakteri.
“Kemudian, dermatitis kontak akibat kulit sering terpapar air kotor atau banjir yang mengandung bakteri, bahan kimia, dan alergen,” sambungnya.
Gejala dermatitis kontak meliputi kulit kemerahan, gatal, kering, pecah-pecah, dan melepuh. Kondisi ini dapat sangat mengganggu dan membatasi aktivitas sehari-hari.
Infeksi Bakteri: Lecet dan Luka Terbuka Jadi Pintu Masuk
Infeksi bakteri, seperti impetigo atau folikulitis, juga dapat muncul saat musim hujan dan banjir. Infeksi ini biasanya terjadi akibat kulit yang lecet atau terluka, kemudian terpapar air yang tercemar bakteri.
Impetigo adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. Kondisi ini ditandai dengan lepuhan kecil berisi cairan yang mudah pecah dan membentuk kerak kekuningan. Folikulitis adalah infeksi pada folikel rambut yang menyebabkan benjolan merah kecil yang gatal atau nyeri.
Eksim dan Biduran: Kambuh Akibat Perubahan Cuaca Ekstrem
Bagi orang yang memiliki riwayat eksim atau dermatitis atopik, musim hujan dan banjir dapat memicu kekambuhan. Udara lembab dan dingin dapat membuat lapisan pelindung kulit (skin barrier) lebih mudah rusak, sehingga kulit menjadi lebih rentan terhadap iritasi dan peradangan.
“Kadang juga muncul gatal-gatal atau urtikaria atau biduran akibat perubahan suhu mendadak dari panas ke dingin,” tandasnya.
Tips Mencegah Masalah Kulit Saat Musim Hujan dan Banjir
Mengingat berbagai risiko masalah kulit yang dapat muncul saat musim hujan dan banjir, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan:
1. Jaga Kebersihan Kulit: Mandi secara teratur dengan sabun lembut dan air bersih, terutama setelah terpapar air hujan atau banjir.
2. Keringkan Kulit dengan Benar: Setelah mandi, keringkan kulit dengan handuk bersih, terutama di area lipatan kulit.
3. Gunakan Pakaian yang Longgar dan Menyerap Keringat: Hindari pakaian yang ketat dan terbuat dari bahan sintetis yang dapat memerangkap keringat dan meningkatkan kelembapan kulit.
4. Hindari Paparan Air Kotor: Jika terpaksa harus beraktivitas di area banjir, gunakan sepatu bot dan sarung tangan untuk melindungi kulit dari paparan air kotor.
Baca Juga:
Jangkar Maut Rusak Karang, Rajiv: Pariwisata Labuan Bajo Bunuh Diri!
5. Gunakan Pelembap: Oleskan pelembap secara teratur, terutama setelah mandi, untuk menjaga kelembapan kulit dan memperkuat skin barrier.
6. Hindari Menggaruk Kulit yang Gatal: Menggaruk kulit yang gatal dapat memperburuk peradangan dan meningkatkan risiko infeksi.
7. Konsultasikan dengan Dokter: Jika Anda mengalami masalah kulit yang tidak membaik dengan perawatan rumahan, segera konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Pertolongan Pertama Saat Terkena Banjir
Jika Anda terpaksa harus berinteraksi dengan air banjir, segera lakukan langkah-langkah berikut setelahnya:
– Cuci seluruh tubuh dengan sabun antiseptik dan air bersih.
– Keringkan tubuh secara menyeluruh, terutama area lipatan.
– Oleskan krim atau salep antibiotik pada luka atau lecet yang ada.
– Perhatikan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, nyeri, atau keluarnya nanah. Jika ada tanda-tanda infeksi, segera periksakan diri ke dokter.
Musim Hujan dan Banjir Bukan Alasan untuk Abai pada Kesehatan Kulit
Meskipun musim hujan dan banjir dapat meningkatkan risiko masalah kulit, bukan berarti kita harus abai terhadap kesehatan kulit kita. Dengan menjaga kebersihan kulit,
mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, dan segera berkonsultasi dengan dokter jika ada masalah, kita dapat melindungi kulit kita dari berbagai ancaman kesehatan dan tetap merasa nyaman selama musim yang penuh tantangan ini.
Pentingnya Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Selain upaya individu, edukasi dan kesadaran masyarakat tentang masalah kulit yang terkait dengan musim hujan dan banjir juga sangat penting. Pemerintah dan organisasi kesehatan perlu mengintensifkan kampanye kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang cara mencegah dan mengatasi masalah kulit yang umum terjadi saat musim hujan dan banjir.
Kampanye ini dapat dilakukan melalui berbagai saluran komunikasi, seperti media massa, media sosial, penyuluhan langsung di masyarakat, dan program edukasi di sekolah-sekolah. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, diharapkan setiap orang dapat mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi kesehatan kulit mereka dan mencegah penyebaran penyakit kulit di komunitas mereka.
Peran Pemerintah dan Lembaga Terkait
Pemerintah dan lembaga terkait juga memiliki peran penting dalam mengatasi masalah kulit yang terkait dengan musim hujan dan banjir. Pemerintah perlu memastikan ketersediaan air bersih yang memadai bagi masyarakat, terutama di daerah yang terkena banjir. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan sanitasi dan kebersihan lingkungan untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit kulit.
Lembaga kesehatan perlu menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat, termasuk layanan konsultasi dan pengobatan masalah kulit. Selain itu, lembaga kesehatan juga perlu melakukan penelitian dan pengembangan untuk menemukan cara-cara baru yang lebih efektif dalam mencegah dan mengatasi masalah kulit yang terkait dengan musim hujan dan banjir.
Kolaborasi untuk Kesehatan Kulit yang Lebih Baik
Mengatasi masalah kulit yang terkait dengan musim hujan dan banjir membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk individu, keluarga, masyarakat, pemerintah, lembaga kesehatan, dan organisasi non-pemerintah. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan melindungi kesehatan kulit setiap orang, terutama saat musim hujan dan banjir tiba.
Jaga Kesehatan Kulit, Jaga Kesehatan Kita Semua
Kesehatan kulit adalah bagian penting dari kesehatan kita secara keseluruhan. Dengan menjaga kesehatan kulit, kita dapat meningkatkan kualitas hidup, mencegah penyakit, dan merasa lebih percaya diri. Musim hujan dan banjir memang membawa tantangan tersendiri bagi kesehatan kulit kita, tetapi dengan pengetahuan, tindakan pencegahan, dan perawatan yang tepat, kita dapat mengatasi tantangan ini dan tetap menjaga kulit kita tetap sehat dan berseri.
Baca Juga:
Ironi Halimun-Salak: Surga yang Terluka Akibat Tambang Emas Ilegal, Apa Solusinya?
Ingatlah selalu untuk menjaga kebersihan kulit, menghindari paparan air kotor, menggunakan pelembap, dan segera berkonsultasi dengan dokter jika ada masalah kulit yang tidak membaik. Dengan begitu, kita dapat menikmati musim hujan dan banjir dengan lebih aman dan nyaman, tanpa khawatir akan masalah kulit yang mengganggu.









