Menu

Mode Gelap

Berita · 5 Nov 2025 01:01 WIB

Kilang Minyak Modular: Ambisi Indonesia Capai 1 Juta Barel Per Hari


 Kilang Minyak Modular: Ambisi Indonesia Capai 1 Juta Barel Per Hari Perbesar

JAKARTA – Pemerintah Indonesia tengah berupaya keras untuk meningkatkan ketahanan energi nasional melalui pembangunan kilang minyak modular. Rencananya, total kapasitas yang ingin dicapai adalah 1 juta barel per hari (bph) yang akan tersebar di 17 lokasi berbeda di seluruh Indonesia. Langkah ini merupakan respons terhadap kebutuhan energi yang terus meningkat serta upaya untuk mengurangi ketergantungan pada impor minyak.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menekankan pentingnya realisasi kesepakatan negosiasi tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS). Kesepakatan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi kerja sama pembangunan kilang modular dengan perusahaan-perusahaan asal AS. Pemerintah juga menjadikan hasil negosiasi ini sebagai pertimbangan utama sebelum melanjutkan rencana impor minyak dari AS. Pembahasan lebih lanjut mengenai hal ini akan terus dilakukan setelah perjanjian dagang antara kedua negara berhasil ditandatangani.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto telah memberikan arahan yang jelas untuk memprioritaskan peningkatan ketahanan energi nasional. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah dengan membangun kilang minyak dengan kapasitas total mencapai 1 juta barel.

Sebagai tindak lanjut dari arahan tersebut, Kementerian ESDM akan membentuk tim khusus yang melibatkan berbagai pihak terkait, seperti Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), PT Pertamina (Persero), serta Dewan Energi Nasional (DEN). Tim ini akan bertugas untuk melakukan kajian mendalam terkait kelayakan pembangunan kilang minyak ini, termasuk aspek teknis, ekonomis, dan lingkungan.

Bahlil memberikan gambaran mengenai besarnya investasi yang dibutuhkan untuk merealisasikan proyek ini. Sebagai contoh, perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk membangun kilang dengan kapasitas 500 ribu bph saja mencapai US$ 13 miliar atau setara dengan Rp 16,56 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.560 per US). Ini berarti, jika kilang yang ingin dibangun memiliki kapasitas 1 juta bph, perkiraan kasar investasi untuk pembangunannya akan lebih tinggi dari US 26 miliar, atau setara dengan Rp 33,12 triliun. Angka ini menunjukkan bahwa proyek ini membutuhkan komitmen investasi yang sangat besar.

Untuk tetap merealisasikan rencana pembangunan kilang dengan kapasitas yang diharapkan, pemerintah akan mengambil strategi yang berbeda. Alih-alih membangun satu atau dua kilang besar, pemerintah akan membangun beberapa kilang di berbagai lokasi di dalam negeri, dengan kapasitas yang berbeda-beda.

Jika digabungkan, seluruh kilang ini diharapkan akan mencapai total kapasitas 1 juta bph. Strategi ini diharapkan dapat mengurangi risiko investasi serta mempercepat proses pembangunan karena setiap kilang memiliki skala yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola.

Baca Juga:
Banjir Lahar Semeru Melaju hingga 13 Km, Aliran Capai Gladak Perak: Warga Diminta Waspada

Tantangan dan Peluang

Pembangunan kilang minyak modular ini tentu bukan tanpa tantangan. Selain masalah investasi yang besar, pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan lahan, infrastruktur pendukung, serta tenaga kerja yang kompeten.

Selain itu, aspek lingkungan juga perlu menjadi perhatian utama agar pembangunan kilang tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar.

Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang besar yang dapat diraih jika proyek ini berhasil direalisasikan. Selain meningkatkan ketahanan energi nasional, pembangunan kilang minyak modular juga dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan daerah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Selain itu, dengan memiliki kilang minyak sendiri, Indonesia juga dapat mengurangi ketergantungan pada impor minyak, sehingga dapat menghemat devisa negara.

Dukungan dari Berbagai Pihak

Untuk memastikan keberhasilan proyek ini, dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan. Pemerintah pusat dan daerah perlu bekerja sama secara sinergis untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Selain itu, partisipasi dari sektor swasta juga sangat diharapkan, baik melalui investasi langsung maupun melalui kerja sama dengan BUMN. Masyarakat juga perlu memberikan dukungan agar proyek ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara.

Baca Juga:
Curug 3 Helipad: Liburan Singkat di Tengah Keindahan Alam Sukabumi

Pembangunan kilang minyak modular merupakan langkah strategis untuk mewujudkan ketahanan energi nasional. Dengan kerja keras dan dukungan dari semua pihak, diharapkan proyek ini dapat segera direalisasikan dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan Indonesia.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tragedi di Lereng Lawu: Dua Pelari Meninggal Saat Ajang Trail Run

7 Desember 2025 - 23:15 WIB

Akademisi Rusia Tegaskan Minyak Sawit Aman Dikonsumsi, Tolak Stigma Negatif

7 Desember 2025 - 23:12 WIB

10 Kota Terkotor di Dunia 2025 Menurut Wisatawan, Indonesia Tidak Masuk Daftar

7 Desember 2025 - 23:08 WIB

Sawit dan Hutan: Mengapa Monokultur Tidak Bisa Menggantikan Ekosistem Alami

7 Desember 2025 - 22:13 WIB

Dugaan Intimidasi di Tengah Malam, Korban Pemerasan PT Nikomas Gemilang Panik

7 Desember 2025 - 22:09 WIB

PHK Sepihak untuk Karyawan Sakit, Oknum Serikat dan Perusahaan Diduga Bermain

7 Desember 2025 - 21:42 WIB

Trending di Berita