Menu

Mode Gelap

Berita · 6 Des 2025 22:40 WIB

Gerak Cepat KMP Jatra II Angkut 50 Ton Bantuan dan Alat Berat untuk Sumatera Pascabencana


 Gerak Cepat KMP Jatra II Angkut 50 Ton Bantuan dan Alat Berat untuk Sumatera Pascabencana Perbesar

PROLOGMEDIA – Ketika bencana melanda Sumatera dan jalur darat lumpuh akibat banjir serta longsor, laut kembali menjadi nadi harapan bagi masyarakat yang terdampak. Dari Padang hingga Sibolga, semangat gotong royong terpancar dari warga, relawan, hingga korporasi, yang bergerak cepat mengumpulkan logistik, menyiapkan sembako, dan menyiapkan kendaraan untuk misi kemanusiaan. Semangat kebersamaan ini terlihat nyata melalui keberangkatan KMP Jatra II milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), yang membawa bantuan bagi masyarakat di Sibolga dan Nias, Sumatera Utara.

 

Pada Jumat, 5 Desember 2025, pukul 12.10 WIB, KMP Jatra II meninggalkan Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, membawa muatan vital berupa beras, kasur, elpiji, sembako, serta tujuh unit excavator dan dua dump truk. Armada ini diberangkatkan sebagai bagian dari misi percepatan pemulihan pascabencana, khususnya untuk membuka kembali ruas-ruas jalan yang tertutup material longsor dan memulihkan konektivitas yang terganggu. Keberangkatan kapal ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas lembaga mampu bergerak cepat dalam menghadapi situasi darurat.

 

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menegaskan bahwa keberangkatan KMP Jatra II merupakan hasil kerja sama berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun BUMN. “Misi kemanusiaan ini tidak lepas dari dukungan Danantara, Kementerian Perhubungan, Kodaeral TNI AL, Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Bea Cukai, serta sinergi BUMN Karya seperti Hutama Karya, Nindya Karya, Adhi Karya, Brantas Abipraya, dan Wijaya Karya. Semua bergerak dengan satu tujuan: membantu masyarakat bangkit dari situasi sulit,” ujarnya.

 

Heru menambahkan bahwa pengangkutan alat berat menjadi hal yang krusial. Excavator dan dump truk yang dibawa kapal memiliki peran penting dalam membuka jalur darat yang tertimbun longsor. Dengan percepatan pembersihan jalan, mobilitas logistik dan aktivitas masyarakat diharapkan segera pulih. Ia menekankan, “Ketika jalan kembali terbuka, pemulihan ekonomi masyarakat juga akan bergerak lebih cepat. Bantuan yang kami bawa bukan sekadar barang, tetapi juga peluang untuk mempercepat kehidupan normal masyarakat kembali.”

 

Dari posko keberangkatan di Teluk Bayur, tercatat sebanyak 53 penumpang, yang terdiri dari relawan, supir, dan operator alat berat, serta 21 kendaraan ikut menyeberang menuju Sibolga. Muatan terdiri dari satu sepeda motor, satu mobil pribadi, tiga pick-up, sembilan truk, dan tujuh excavator PC 200/210 long arm. Semua penumpang dan kendaraan bermuatan bantuan dibebaskan dari biaya tiket, sebagai bentuk komitmen ASDP dalam mendukung misi kemanusiaan.

 

General Manager ASDP Cabang Padang, Hari Gunanto, menegaskan bahwa keberangkatan ini merupakan hasil koordinasi intensif dengan berbagai pihak di lapangan. “Kami berkolaborasi erat dengan Pelindo Regional 2 Teluk Bayur selaku operator pelabuhan untuk memastikan kelancaran bongkar muat, pengaturan antrian, dan kesiapan dermaga. Dukungan Pelindo sangat vital sejak proses tambat hingga fasilitas operasional pelabuhan,” jelas Hari.

 

Baca Juga:
Kutil di Leher? Ini 6 Cara Mudah dan Aman untuk Menghilangkannya!

Hari juga menambahkan bahwa sinergi dengan BUMN Karya turut memperlancar pengiriman bantuan. “Banyak bantuan logistik dan alat berat yang dikirim melalui jaringan BUMN Karya. Mereka sangat responsif dan siap bergerak cepat, sehingga proses konsolidasi logistik di Padang dapat dilakukan tanpa hambatan berarti,” ujarnya.

 

Namun, dukungan masyarakat menjadi energi terbesar yang menggerakkan operasi ini. Sejak hari pertama bencana, warga dari berbagai daerah di Sumatera Barat, mulai dari Padang, Pariaman, hingga Pesisir Selatan, termasuk komunitas rantau Sumatera Utara, bahu-membahu menghimpun bantuan. Mulai dari air minum, pakaian layak pakai, bahan pokok, hingga perlengkapan bayi, semua disalurkan untuk meringankan beban saudara yang terdampak.

 

Di halaman Pelabuhan Teluk Bayur, antrean kendaraan pembawa bantuan mengalir sejak pagi. Relawan sibuk mengangkat karung beras, menurunkan logistik, dan memastikan setiap bantuan tercatat dengan rapi. Pemandangan ini menjadi pengingat bahwa di tengah bencana, solidaritas masyarakat Indonesia tetap menjadi kekuatan terbesar. ASDP menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang bekerja sejak tahap persiapan hingga pelayaran berlangsung. “Kami memastikan seluruh proses berjalan aman dan lancar, karena setiap menit sangat berarti bagi saudara-saudara kita yang masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar,” ujar Hari.

 

KMP Jatra II adalah kapal Ro-Ro Ferry berukuran 3.902 GT, dengan panjang 90,79 meter dan lebar 15,6 meter. Kapal ini mampu mengangkut hingga 570 penumpang serta kendaraan dengan kapasitas besar, yaitu 18 truk besar (Gol VII), empat truk sedang (Gol VIB), dan 27 kendaraan keluarga (Gol IVA). Dengan kecepatan operasional 10 knot, kapal ini dirancang untuk mendukung konektivitas logistik antarpulau secara aman dan efisien. Kapasitas besar kapal ini memungkinkan pengiriman bantuan dalam skala besar sekaligus menjangkau wilayah yang sulit diakses melalui jalur darat.

 

KMP Jatra II bukan hanya membawa logistik dan alat berat, tetapi juga simbol persatuan dan kepedulian. Dalam setiap karung beras, botol air minum, dan perlengkapan yang dibawa, terkandung semangat solidaritas yang menguatkan masyarakat terdampak. Laut menjadi saksi bagaimana Indonesia menghadapi bencana dengan kebersamaan, dan bagaimana bantuan kemanusiaan bisa bergerak cepat melalui koordinasi efektif antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat.

 

Di tengah gelombang duka dan keterbatasan akses, keberangkatan KMP Jatra II mengingatkan bahwa kemanusiaan selalu menemukan jalannya. Melalui laut, kapal ini membawa lebih dari sekadar bantuan material. Ia membawa harapan bagi masyarakat Sumatera, menunjukkan bahwa ketika semua pihak bersatu, pemulihan pascabencana bisa lebih cepat dan lebih efektif. Solidaritas, kolaborasi, dan semangat gotong royong menjadi kunci untuk memastikan bahwa masyarakat yang terdampak bisa bangkit dan melanjutkan kehidupan mereka dengan lebih cepat dan penuh harapan.

 

Baca Juga:
Pro Kontra BBM Bobibos: Klarifikasi ESDM dan Proses Panjang di Balik Inovasi Energi

Dengan keberangkatan ini, masyarakat Sumatera Utara dan Nias mendapatkan bantuan yang sangat dibutuhkan, mulai dari sembako, alat berat, hingga dukungan tenaga relawan. Semangat yang mengiringi perjalanan KMP Jatra II menunjukkan bahwa di tengah tantangan alam, kepedulian antarsesama tetap menjadi kekuatan utama bangsa. Setiap bantuan yang sampai ke tangan masyarakat terdampak membawa pesan jelas: mereka tidak sendirian, dan bangsa ini hadir untuk saling menopang di saat sulit.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tragedi di Lereng Lawu: Dua Pelari Meninggal Saat Ajang Trail Run

7 Desember 2025 - 23:15 WIB

Akademisi Rusia Tegaskan Minyak Sawit Aman Dikonsumsi, Tolak Stigma Negatif

7 Desember 2025 - 23:12 WIB

10 Kota Terkotor di Dunia 2025 Menurut Wisatawan, Indonesia Tidak Masuk Daftar

7 Desember 2025 - 23:08 WIB

Sawit dan Hutan: Mengapa Monokultur Tidak Bisa Menggantikan Ekosistem Alami

7 Desember 2025 - 22:13 WIB

Dugaan Intimidasi di Tengah Malam, Korban Pemerasan PT Nikomas Gemilang Panik

7 Desember 2025 - 22:09 WIB

PHK Sepihak untuk Karyawan Sakit, Oknum Serikat dan Perusahaan Diduga Bermain

7 Desember 2025 - 21:42 WIB

Trending di Berita